Upaya Pemulihan Ekonomi di Jabar, Road To Fesyar 2021 Kembangkan Ekonomi dan Keuangan Syariah

- 21 Juli 2021, 18:56 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil /HUMAS JABAR

 

GALAMEDIA - Sebagai salah satu upaya mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi Jawa Barat, khususnya melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, Bank Indonesia wilayah Jawa Barat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan stakeholder terkait lainnya menyelenggarakan rangkaian Road To Fesyar (RTF) 2021 Jawa Barat dengan disaksikan para anggota Komisi XI dapil Jabar.

Rangkaian kegiatan dengan tema "Sinergi (Korporatisasi, Digitalisasi, dan Wakaf produktif) untuk Pemulihan Ekonomi Jawa Barat", diselenggarakan selama hari berturut-turut mulai 21 hingga 23 Juli 2021.

Sejalan dengan tema acara, rangkaian Road to Fesyar 2021 Jawa Barat menampilkan berbagai inisiatif program strategis Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat yaitu launching Ikatan Hiji Santri Inovasi (IKHSANI) - Hebitren Jabar, business matching UMKM dengan lembaga keuangan, buyer, termasuk modern market. Kemudian penyerahan sertifikasi halal dan wakaf produktif sebagai alternatif solusi pembiayaan di saat pandemi.

Rangkaian Road to Fesyar 2021 Jawa Barat dilaksanakan sebagai langkah menuju pekan Festival Ekonomi dan Keuangan Syariah (Fesyar) Regional Jawa yang akan dilaksanakan di Surabaya pada bulan September mendatang.

Baca Juga: Bupati : Jangan Sampai Ada Masyarakat Sumedang yang Kelaparan!

Rangkaian Road to Fesyar 2021 Jawa Barat memiliki posisi penting pada Fesyar Regional Jawa, mengingat potensi dan geliat ekonomi keuangan dan syariah yang besar di wilayah Jawa Barat.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi mengatakan bahwa pihaknya memiliki komitmen untuk berkontribusi mengembangkan ekonomi syariah sebagai alternatif sumber pertumbuhan ekonomi baru yang mendukung ketahanan ekonomi, penguatan pasar keuangan, dan inklusi keuangan secara keseluruhan bersama ekonomi konvensional.

Hal ini diwujudkan dengan menyusun blueprint pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang berlandaskan pada tiga fokus strategi utama bersama pemerintah. Diantaranya pilar penguatan ekonomi syariah, pilar pendalaman pasar keuangan syariah dan pilar riset, asesmen, dan edukasi ekonomi serta keuangan syariah.

"Bank Indonesia berkontribusi sebagai bagian dari akselerator, inisiator dan regulator (AIR) bersama otoritas lainnya," ungkapnya dalam RTF 2021 secara virtual, Rabu, 21 Juli 2021.

Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Herawanto menuturkan bahwa pihaknya berupaya terus mengimplementasikan berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan peran ekonomi dan keuangan syariah, sebagai alternatif gaya hidup yang bersifat inklusif dan universal sesuai dengan prinsip Rahmatan Lil' Alamin, rahmat bagi semesta alam baik manusia, makhluk lainnya, maupun bumi dan segala isinya," jelasnya

Baca Juga: Tak Akan Lagi Ada Tenaga Kerja Asing Masuk RI, Menkumham Yasonna Laoly Terbitkan Aturan Tegas!

Dalam pelaksanaannya, baik di masa normal maupun terutama di masa pemulihan ekonomi saat ini, seluruh kantor Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari dengan pemerintah daerah, dengan para anggota Komisi XI DPR sampai dengan para pegiat di bidang ekonomi dan keuangan syariah.

Dikatakannya berbagai program strategis pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan, antara lain pengembangan kemandirian ekonomi Pondok Pesantren dan UMKM syariah melalui program korporatisasi IHSANI - Hebitren Jabar, pengembangan halal value chain, pengembangan Industri Kreatif Halal (IKRA), dan peningkatan edukasi, penelitian dan literasi ekonomi keuangan syariah, serta penguatan sinergi serta kolaborasi program dengan stakeholders di wilayah kerja.

Herawanto menambahkan hingga saat ini, telah terdapat 65 pondok pesantren mitra Bank Indonesia di Jawa Barat berkolaborasi dengan dinas pemerintah provinsi dan daerah yang tersebar di Jawa Barat dengan mengusung adopsi dan optimalisasi konsep digital and integrated farming.

"Di sini dilakukan implementasi digitalisasi melalui penerapan proses teknologi secara end-to-end mulai dari sistem Internet of Things (IoT) dalam produksi hingga pemasaran onboarding di dalam e-marketplace termasuk penyelesaian transaksi pembayarannya menggunakan QRIS," tuturnya.

Selain itu, tentu semua didorong untuk semakin menggunakan jasa digital banking yang telah banyak disediakan oleh industri perbankan.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Kabupaten Bandung Masuk level 3

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meng mapresiasi Bank Indonesia di Jawa Barat yang telah secara konsisten bersinergi dengan Pemerintah, OJK, perbankan dan berbagai stakeholder terkait dengan upaya mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Barat.

Pelaksanaan Road to Fesyar 2021 Jawa Barat diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada kita semua bahwa ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Barat sudah semakin luas jangkauan manfaatnya, semakin besar ekosistem yang terbentuk, semakin beragam model bisnis yang mengusung nilai keadilan bagi masyarakat, dan tak lupa pula peran teknologi yang mengakselerasi seluruh prosesnya.

"Ekonomi dan Keuangan Syariah dapat membantu menopang optimisme bahkan mendorong pemulihan ekonomi dengan nilai-nilai solidaritas sosial, adil, kolaborasi, serta kesetaraan yang terkandung di dalamnya," tutur Emil.

Untuk itu, pihaknya mengajak masyaakat untuk mendukung dan mendorong perkembangan ekonomi syariah melalui dukungan terhadap Road to Fesyar 2021 Jawa Barat, sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi Jawa Barat di masa pandemi, dan mendoronng akselerasi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pasca pandemi.

"Melalui penyelenggaraan Road to Fesyar 2021 Jawa Barat, kita perkuat sinergi dan kolaborasi untuk mendukung penguatan ekonomi dan keuangan syariah Jawa Barat sebagai Rahmatan lil Alamin yang inklusi," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x