Network
"Realitas politik juga harus kita lihat, jadi bukan main gagah-gagahan saja, siapa yang mau maju dan sebagainya," paparnya.
Baca Juga: Link Live Streaming Buku Harian Seorang Istri 23 Juli 2021: Gawat! Dewa Diserang Orang Tak Dikenal
Bahkan yang menarik, ia mengungkapkan bahwa sebelumnya PKS ibarat pendorong mobil mogok. Selah mengungkit pengalaman Pilpres 2019 yang ikut mendorong Prabowo maju dan akhirnya ;ditinggalkan'.
"Kayak yang lalu-lalu kan kaya seolah-olah kita dorong mobil mogok, habis itu ditinggal lagi," kelakar Tifatul.
Terkait siapa yang akan maju menjadi Capres pada 2024 mendatang, Tifatul membeberkan bahwa PKS sudah menyiapkan sejak jauh-jauh hari melalui Falsafah Dasar Perjuangan PKS.
Namun demikian, saat ini ia belum menyebut nama siapa yang akan dimajukan. Hanya saja kata dia, PKS berpegang kepada Falsafah Dasar Perjuangan dan AD ART termasuk dalam menentukan Capres 2024.
"Visi partai adalah menjadi partai pelopor dalam mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945," papar dia mengutip AD/ART.
Baca Juga: Mendadak 'Razia' PPKM, Dedi Mulyadi Malah Bagi-bagi Uang ke Pedagang di Purwakarta
Ia juga turut menyikapi adanya tuduhan-tuduhan yang selama ini dilontarkan kepada PKS yang menyebut akan mendirikan negara islam. Dengan tegas ia mengatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.
"Ini sebenarnya tidak berdasar ya, sedangkan kami juga dalam prinsip-prinsip dasar PKS sudah mencanangkan ada juga di buku Falsafah Perjuangan PKS kami akan masuk ke dalam wilayah demokrasi," tegasnya.***
