Dulu Membela Jokowi, Kini Sebut Papua Diambang Merdeka, Sejarawan: Seperti Saat Indonesia Ditindas Belanda

- 29 Juli 2021, 14:51 WIB
Sejarawan, Bonnie Triyana.*
Sejarawan, Bonnie Triyana.* //Instagram/@bonnietriyana//

GALAMEDIA – Sejarawan Bonnie Triyana secara blak-blakan menyebut Papua sedang memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan pemerintah Presiden Jokowi.

Pasalnya, lanjut Bonnie, Papua kerap diperlakukan semena-mena oleh pemerintah pusat.

Bonnie secara tegas menyampaikan bahwa Papua memiliki potensi untuk memisahkan diri dari Indonesia dan menjadi negara merdeka.

"Papua itu lama-lama bisa merdeka kalau rakyatnya diperlakukan semena-mena terus," kata Bonnie melalui akun Twitternya, seperti dikutip Galamedia, Kamis, 29 Juli 2021.

"Dan memang pantas merdeka kalau terus-terusan ditindas," sambungnya.

Baca Juga: Layanan Isoman Hotel Bintang 3 Dikecam, Farhan: Tak Seharusnya Anggota DPR Diistimewakan

Di sisi lain, Bonnie juga menyinggung soal korelasi antara ikatan solidaritas penderitaan rakyat dengan cepat atau tidaknya melakukan perlawanan terhadap penguasa.

Menurutnya, apabila rakyat Papua memiliki ikatan solidaritas penderitaan yang sama, maka kemungkinan rakyat Papua akan lebih cepat bangkit dan segera melakukan perlawanan kepada penguasa.

Bonnie menilai kejadian tersebut sama seperti di saat Indonesia ditindas oleh Belanda.

"Rakyat pada sebuah bangsa yang diikat solidaritas penderitaan yang sama lebih cepat bangkit melawan. Seperti Indonesia saat ditindas Belanda," terangnya.

Lantas, netizen pun mempertanyakan terkait sikap politik Bonnie yang dikenal sebagai pendukung setia Presiden Jokowi.

Baca Juga: Jawab Replik KPK, Dadang Suganda Berharap Mencegah Kedzaliman: Semoga Hakim Masuk Golongan yang Adil

"Kamu tahu, saya ini pendukung Jokowi sejak awal dan tak mencabut dukungan sampai detik ini," ungkap Bonnie.

Menurutnya, pemerintahan Presiden Jokowi terkesan tidak peduli dengan adanya insiden injakan kaki yang dilakukan oknum TNI AU kepada salah satu kepala orang Papua.

"Tapi kalau kamu lihat kepala orang Papua diinjak kaki bersepatu lars, kamu tak perlu jadi pendukung siapa pun utk mengatakan itu bentuk penindasan terhadap manusia dan kemanusiaan," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x