Baca Juga: Begini Kondisi Terkini Pria yang Mencoba Bunuh Diri di Depan Balai Kota Bandung
Dijelaskan Koesmedi, terjadinya persebaran cepat varian Delta juga disebabkan perilaku manusia dari suatu wilayah tersebut sehingga penyakit ini merupakan penyakit head to head atau penularan dari orang ke orang.
"Ketika manusia berperilaku baik, maka turun jumlah angka yang menular tersebut. Tetapi bila perilaku manusia di wilayah itu jelek, maka angka itu akan meningkat," terangnya dikutip dari Antara.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengatakan varian Delta tidak memiliki gejala spesifik yang berbeda dengan varian-varian sebelumnya.
"Sebenarnya kalau untuk gejala varian Delta dengan varian lain itu tidak ada bedanya ya. Artinya yang diserang masih organ pernapasan dari mulai hidung sampai ke paru-paru," jelasnya.
Namun, ia mengatakan hal yang perlu diwaspadai adalah kondisi pasien yang terpapar tersebut, terutama mereka yang memiliki penyakit bawaan.
Ia mengimbau seluruh masyarakat yang terkena gejala untuk segera melakukan isolasi mandiri di dalam rumah dan secepatnya melakukan pengetesan.***