Covid Merenggut Nyawa Kedua Orangtuanya, Kakak Beradik Harus Pasrah Jadi Yatim Piatu

- 5 Agustus 2021, 19:50 WIB
H. Dony Ahmad Munir berempati kepada anak-anak yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal direnggut Covid-19, Kamis, 5 Agustus 2021./Ade Hadeli/Galamedia/
H. Dony Ahmad Munir berempati kepada anak-anak yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal direnggut Covid-19, Kamis, 5 Agustus 2021./Ade Hadeli/Galamedia/ /

GALAMEDIA - Duka mendalam dirasakan kakak beradik Lia Astuti Handayani (28) dan M Ramadhani (17), warga RT 05/RW 05, Kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang, Utara Kab. Sumedang.

Mereka harus pasrah menerima takdir mejadi yatim piatu, setelah kedua orangtuanya, Tata Suryadinata (53) dan Yani Mulyani (51) meninggal duni, direnggut Covid-19, akhir Juli kemarin.

Kejadian yang dialami mereka mengundang empati dari Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir.

Didampingi Kepala Dinas Sosial P3A (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Agus Muslim, Kepala Dinas Pendidikan Agus Wahidin dan unsur Forkofimcam Sumedang Utara, Dony menemui mereka di kediamannya.

Baca Juga: Politisi Demokrat: Klaim Berapapun Pertumbuhan Ekonomi, Tak Bisa Gantikan Ratusan Ribu Nyawa Rakyat!

"Pemerintah daerah sangat berempati atas musibah yang terjadi. Kini mereka pun harus menjalani isolasi mandiri," ujar Dony, Kamis 5 Agustus 2021.

Kejadian serupa dialami Vini Mayola (19) dan Asya Qiana Kalika (1,5), yang juga kehilangan orangtuanya secara bersamaan.

Dimana Roni (43) ayahnya meninggal karena TBC akut dan Sumartini (38) ibunya menderita kista yang juga akut.

"Mereka, baik yang ditinggal orangtuanya karena Covid-19 dan juga akibat penyakit lain, semua menjadi perhatian kami selaku pemerintah," ujar Dony.

Pihaknya pun berusaha membesarkan hati mereka dengan memberikan bantuan, baik untuk kehidupan sehari-harinya maupun jaminan pendidikannya.

Baca Juga: Soal Protokol Kesehatan, Warga Pasar Jatayu Saling Mengingatkan

"InsyaAllah untuk keseharian nanti lewat Dinsos kami akan terus memberikan bantuan sesuai dengan program yang ada. Sedangkan biaya pendidikannya lewat Dinas Pendidikan," ungkapnya.

Ia mengatakan, pemerintah hadir untuk melayani warganya, termasuk anak-anak yatim piatu.

Disinilah pemerintah harus hadir memberikan empati, menyampaikan bantuan dan perhatiannya sehingga anak-anak tersebut bisa terus optimis menatap kehidupannya.

Untuk selanjutnya Bupati akan terus mendata anak-anak yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal akibat Covid-19 untuk mendapatkan bantuan.

Baca Juga: Resmikan Kampus UMKM Shopee Ekspor, Ridwan Kamil: Cetak 100 Ribu Eksportir Tahun Depan

Tentunya akan ada perlakuan khusus. Bisa dari sisi psikologinya, dikuatkan semangat hidupnya, dari sisi ekonomi dan sebagainya.

"Kami akan lakukan pendataan anak-anak yang ditinggal orang tuanya (yatim pintu). Pemerintah harus hadir dan menjadi solusi untuk mereka," ucapnya.

Dikesempatan ini, Bupati terus mengingatkan masyarakat agar waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Yakni dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Hal itu mengingat reproduksi Covid-19 di Sumedang masih tinggi.
"Ingat penanganan Covid-19 belumlah tuntas. Untuk itu mari kita saling menjaga dan melindungi, dengan cara disiplin menjalankan protokol kesehatan," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah