Jabar Salah Satu Penopang RI Keluar dari Resesi Ekonomi, 4 Kuartal Pertumbuhan Ekonominya Tidak Minus

- 11 Agustus 2021, 09:15 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri jumpa pers virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (10/8/2021). (Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri jumpa pers virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (10/8/2021). (Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar) /

GALAMEDIA – Indonesia akhirnya keluar dari resesi karena tidak lagi mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus selama empat kuartal berturut-turut. Jabar salah satu provinsi yang memberikan andil signifikan bagi pertumbuhan nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Jabar pada triwulan II/2021 secara year on year (yoy) tumbuh 6,13 persen. Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh pertumbuhan investasi dan ekspor. 

Kontribusi Jabar terlihat dari andil nilai ekspor secara nasional, di mana Jabar menjadi provinsi pengekspor komoditas terbesar nasional.

Baca Juga: Jaga Momentum Turunnya Kasus dan BOR di Jabar, Ridwan Kamil: Jangan Sampai Diserang Lagi Karena Tak Disiplin

BPS mencatat tiga provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional pada Januari–Juni 2021 adalah Jawa Barat senilai 16.076,8 juta dolar AS (15,63 persen), Jawa Timur 11.198,6 juta dolar AS (10,89 persen), dan Riau 9.116,2 juta dolar AS (8,86 persen).

Ketiganya memberikan kontribusi hingga mencapai 35,38 persen dari seluruh ekspor nasional. Neraca perdagangan Jabar juga selalu surplus.

Pada Juni 2021, neraca dagang Jabar surplus sebesar 1,84 miliar dolar AS. Nilai ekspor Jawa Barat Juni 2021 mencapai 2,81 miliar dolar AS atau meningkat 24,57 persen dibanding Mei 2021. Demikian pula jika dibandingkan Juni 2020, naik 43,26 persen.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan ekspor Jabar semakin membaik karena mitra dagang masih memberikan kepercayaan. Demikian pula dengan naiknya investasi di Jabar meski masih dalam situasi pandemi Covid-19.

 Baca Juga: Alquran Surat Al Lahab, Berikut Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahnya, Yuk Tingkatkan Tadarusnya

"Lobi dagang terus dilakukan, membuka pasar luar negeri yang saat ini mulai membaik membuat ekspor non migas Jabar yang didominasi produk industri tumbuh tinggi," ujar Ridwan Kamil, Selasa (10/8/2021).

Menurutnya, selama Januari – Juni 2021, nilai ekspor non migas Jawa Barat mengalami pertumbuhan 29,64 persen dibanding priode yang sama tahun 2020.

BPS juga mencatat lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 12,93 persen, serta administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 10,04 persen.

 Baca Juga: Heboh Nakes Suntik Vaksin Kosong, Satgas Covid-19 IDI Ungkap Dampaknya: Sistem Kontrol Tidak Jalan?

"Sektor pertanian masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi sehingga program Petani Milenial akan menjadi solusi bagi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan di Jabar," kata Ridwan Kamil dalam siaran pers, Rabu, 11 Agustus 2021.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 7,07 persen pada kuartal II/2021 dan resmi mengeluarkam Indonesia dari status resesi ekonomi. Pertumbuhan per kuartal rata- rata 3,31 persen.

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 menunjukkan tren perbaikan dari sisi perbaikan ekonomi global, harga komoditas, hingga perbaikan ekonomi mitra dagang Indonesia.

 Baca Juga: Tes PCR Jadi Syarat Masuk Mal, dr Tirta Ngamuk ke Mendag: Gimane Sih Gini Aja Ga Paham

Sementara itu, dalam negeri juga ditunjukkan dengan perbaikan kinerja ekspor dan impor, kegiatan aktivitas masyarakat hingga peningkatan konsumsi serta investasi.

Pertumbuhan (yoy) triwulan II-2021 terjadi di semua kelompok pulau.
Hal ini terutama terlihat pada kelompok provinsi di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 57,92 persen, dan pertumbuhan (yoy) sebesar 7,88 persen. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah