Prabowo Puji China hingga Sindir Soal Pancasila Namun Rakyat Masih Kelaparan: Mau Tidak Mau Harus Lihat China

- 17 Agustus 2021, 17:41 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. /Dok. Kemhan

“Mereka telah menghilangkan kemiskinan dalam satu generasi, 40 tahu, yang tadinya 99 persen mereka berada di bawah garis kemiskinan pada 40 tahun lalu. Kini, mereka balik, 99 persen keluar dari garis kemiskinan,” imbuhnya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Indonesia memang tidak harus mengikuti ideologi yang dianut China, karena dirasa tidak cocok.

“Saya tidak mengatakan bahwa kita harus mengikuti ideologi mereka. Mungkin ideologi mereka tidak cocok untuk kita,” paparnya.

Namun yang terpenting adalah ujian untuk mensejahterakan rakyat.

“Tapi, saya katakan, ideologi apa pun ujungnya, ujiannya, adalah bisa gak memberi kesejahteraan kepada rakyat,” ujarnya.

Baca Juga: Luhut Tidak Mau Dikritik, Demokrat: Mengelola Dana Besar Harus Dikritik Supaya Efektif  

“Kalau kita datang ke ujung-ujung Indonesia, kalau kita hanya bicara Pancasila, Pancasila, Pancasila, tapi dia (rakyat) susah makan, dia gak ada obat, dia telanjang, boro-boro berpikir Pancasila, dia mencari makan untuk besok,” tandasnya.

Hal inilah yang dinilai Prabowo menjadi tantangan bagi pemerintah untuk berpikir dan memberi solusi.

Sebagai informasi, CSIS adalah sebuah wadah pemikir (institut penelitian) kebijakan yang bermarkas di Jakarta dan didirikan pada 1971.

Lembaga ini juga dikenal sebagai sebuah institusi independen dan bipartisan yang melakukan penelitian kebijakan dan analisis strategis dalam politik, ekonomi, dan keamanan. ***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x