Prabowo Puji China hingga Sindir Soal Pancasila Namun Rakyat Masih Kelaparan: Mau Tidak Mau Harus Lihat China

- 17 Agustus 2021, 17:41 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. /Dok. Kemhan

 

 

 

GALAMEDIA – Diskusi virtual memperingati 50 tahun Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, turut menghadirkan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sebagai pembicara.

Dalam narasinya, Prabowo memuji China yang selama ini membuat kemajuan yang sangat mengesankan.

Dia mengatakan, mau tidak mau, Indonesia harus melihat dan meniru China sebagai negara maju di kawasan Indo-Pasifik.

“Kalau kita bicara Indo-Pasifik, kalau kita bicara kawasan kita, mau tidak mau kita harus lihat ke China,” ujar Prabowo dilansir melalui kanal Youtube CSIS Indonesia Selasa, 17 Agustus 2021.

Bahkan, kata dia, China telah melakukan pembangunan yang hampir tidak pernah terjadi dalam sejarah manusia dan berhasil menghilangkan kemiskinan.

Baca Juga: Intip Momen Keluarga Besar Ikatan Cinta Meriahkan HUT RI ke-76

“Kita lihat China telah melakukan pembangunan yang hampir tidak pernah terjadi dalam sejarah manusia,” tuturnya.

“Mereka telah menghilangkan kemiskinan dalam satu generasi, 40 tahu, yang tadinya 99 persen mereka berada di bawah garis kemiskinan pada 40 tahun lalu. Kini, mereka balik, 99 persen keluar dari garis kemiskinan,” imbuhnya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Indonesia memang tidak harus mengikuti ideologi yang dianut China, karena dirasa tidak cocok.

“Saya tidak mengatakan bahwa kita harus mengikuti ideologi mereka. Mungkin ideologi mereka tidak cocok untuk kita,” paparnya.

Namun yang terpenting adalah ujian untuk mensejahterakan rakyat.

“Tapi, saya katakan, ideologi apa pun ujungnya, ujiannya, adalah bisa gak memberi kesejahteraan kepada rakyat,” ujarnya.

Baca Juga: Luhut Tidak Mau Dikritik, Demokrat: Mengelola Dana Besar Harus Dikritik Supaya Efektif  

“Kalau kita datang ke ujung-ujung Indonesia, kalau kita hanya bicara Pancasila, Pancasila, Pancasila, tapi dia (rakyat) susah makan, dia gak ada obat, dia telanjang, boro-boro berpikir Pancasila, dia mencari makan untuk besok,” tandasnya.

Hal inilah yang dinilai Prabowo menjadi tantangan bagi pemerintah untuk berpikir dan memberi solusi.

Sebagai informasi, CSIS adalah sebuah wadah pemikir (institut penelitian) kebijakan yang bermarkas di Jakarta dan didirikan pada 1971.

Lembaga ini juga dikenal sebagai sebuah institusi independen dan bipartisan yang melakukan penelitian kebijakan dan analisis strategis dalam politik, ekonomi, dan keamanan. ***

 

 

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x