Terkait hal itu, Siti Fadilah Supari pun menyayangkan kehadiran Vaksin Nusantara sempat 'dimusuhi' oleh sejumlah pihak. Ia khawatir karena tak diterima di dalam negeri, vaksin tersebut justru diserobot negara lain.
Prof Nidom pun tak menampik kemungkinan hal seperti itu bisa terjadi. Terlebih, ia mengungkapkan, Negara Turki sudah memasan 5,2 juta dosis untuk Vaksin Nusantara tersebut.
"Saya dengan katanya Turki sudah memesan sebanyak 5,2 juta dosis," ungkapnya.
Meski begitu, ia berjanji bakal terus melakukan penelitian. Ia pun bakal melihat hasil penelitian di RSPAD Gatot Soebroto.
"Tapi saya yakin, hasilnya tidak bakal jauh berbeda dengan penelitian di Surabaya dengan kelompoknya Pak Dahlan Iskan," ujarnya.***