Network
GALAMEDIA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa Indonesia kini membutuhkan anak muda menjelang cita-cita Indonesia Emas 2045 mendatang.
Namun kata AHY, Indonesia membutuhkan anak muda yang tidak manja dan pantang menyerah untuk mewujudkan cita-cita itu.
"Anak muda itu tidak boleh dimanja, apalagi diberi karpet merah," kata AhY saat menyampaikan pidato kebangsaan peringatan 50 Tahun CSIS Indonesia Senin, 23 Agustus 2021 kemarin.
Baca Juga: Luhut Sebut China akan Bangun Pabrik Vaksin Covid-19 di Indonesia, Rencana Produksi April 2022
AHY melanjutkan bahwa anak muda perlu diberi kesempatan. Kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan dalam pikiran maupun perbuatan.
Dalam kesempatan yang sama, AHY mengimbau agar anak muda Indonesia berani melakukan perubahan, lompatan dan berani keluar dari zona nyaman guna menghadapi tantangan.
Sebab kata AHY, tak mungkin Indonesia akan meraih predikat negara maju pada 2024 jika upaya itu tidak dilakukan.
"Muda berarti pantang menyerah dan tidak takut gagal. Setiap kegagalan ada pelajaran untuk bangkit dan besertanya ada peluang untuk menang," jelas putra sulung Presiden Indonesia keenam, SBY itu.
Meski demikian, AHY tidak menampik bahwa anak muda memang memerlukan bimbingan dan nasehat dari para pemimpin.
Lantas, pernyataan AHY itu mendapat tanggapan dari salah satu politisi muda PSI, Tsamara Amany.
Merespons pidato AHY, Tsamara menyinggung soal privilege (keistimewaan) yang dimiliki sebagian orang.
Baca Juga: Kejari Garut Musnahkan Barang Bukti dari 85 Perkara Pidana
"Sudah waktunya orang yang punya privilege mengakui kalau mereka itu punya privilege, dibanding mengelak dan bicara ada-ada. Normalize admitting your privilege," tulis Tsamara dalam cuitan Twitternya dilihat Galamedia Selasa, 24 Agustus 2021.
"P.S: banyak anak muda gak tahu apa itu karpet merah karena sejak kecil harus sekolah sambil part-time bantu ortu kerja." pungas Tsamara Amany.***
