Pemkab Bandung Dorong Implementasi simpeldesa PT Telkom, Bupati: Pemda Harus Digitalisasi

- 24 Agustus 2021, 20:40 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna (ketiga kanan) saat meresmikan aplikasi simpeldesa Kabupaten Bandung di Desa Bojong, Nagreg, Kab.Bandung, Selasa 24 Agustus 2021.
Bupati Bandung Dadang Supriatna (ketiga kanan) saat meresmikan aplikasi simpeldesa Kabupaten Bandung di Desa Bojong, Nagreg, Kab.Bandung, Selasa 24 Agustus 2021. /Kabupaten Bandung/



GALAMEDIA -  Sebanyak 23 desa di Kabupaten Bandung mengadopsi aplikasi simpeldesa dari Smart Village Nusantara (SVN) PT Telkom sebagai implementasi komersial pertama berskala luas di Jawa Barat.

Salah satunya di Desa Bojong Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. Kepala Desa Bojong, Asep Dedih Wahyudin mengatakan, sekalipun baru beberapa saat, pihaknya sudah merasakan manfaat aplikasi simpeldesa baik untuk operasional desa maupun aktivitas ekonomi warga.

"Kami sudah nikmati manfaatnya, contohnya pembayaran-pembayaran listrik pulsa dan sejenisnya, itu bisa melalui aplikasi dengan memanfaatkan usaha kecil warga sebagai mitra BUMDes (Badan Usaha Milik Desa,red)," katanya dalam peluncuran Sistem Informasi Manajemen dan Pelayanan Desa Bedas Desa Cerdas di Desa Bojong, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Selasa 24 Agustus 2021.

Baca Juga: PDIP Sebut Pemilu 2009 Tidak Bersih, Demokrat: Coba Buktikan, Jangan Tebar Fitnah di Hadapan Publik

"Kami yang ada di pinggiran ini tidak ingin tertinggal dengan desa dan kelurahan di kota," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, pada zaman 4.0 sekarang, hanya digitalisasi pemerintah daerah yang bisa menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih (clean and good government).

"Pemerintah bisa maju dan makin baik melayani masyarakat kalau informasi dan interaksi makin dipermudah," katanya.

"Ada koneksi informasi dengan praktis, dan itu bisa dihadirkan melalui simpeldesa. Saya minta ini jangan berhenti di seremoni hari ini tapi harus terus dikawal," tambahnya.

Baca Juga: Pemkab Garut Lakukan Nota Kesepakatan Bersama Kemenko Perekonomian dan PT. KAI Logistik

Menurutnya, tahap awal implementasi 23 desa akan terus dipantau sehingga kelak ke depannya, total 270 desa dan 10 kelurahan di kabupaten tersebut bisa mengadopsinya.

Terlebih, kebutuhan data digital terintegrasi adalah kebutuhan mendesak.       

Sedangkan Tribe Leader SVN, Digital Next Business (DxB) PT Telkom, Dony Savius mengatakan, implementasi di Kabupaten Bandung membuat total adopsi pasar komersial pada layanan tersebut di Indonesia berjumlah 205 desa sejak pertama dirilis tahun lalu.

"Di Jawa Barat, Kabupaten Bandung yang pertama skala luas. Penjajakan saat ini sedang dilakukan oleh Pemkab Bandung Barat dan Pemkot Cimahi," tuturnya.

Baca Juga: Masih Jadi Anggota Polri Aktif, Penembak Laskar FPI Tak Ditahan! Kasus Segera Disidangkan

"Ada juga dari 16 desa di Tasikmalaya, tapi yang adopsi dari desanya langsung. Kami proyeksikan seluruh desa di Kabupaten Bandung bisa adopsi simpeldesa sesuai arahan Pak Bupati," lanjutnya.

General Manager Witel Bandung Barat PT Telkom Tedi Rukmantara menjelaskan, selain simpeldesa, pihaknya sebelumnya sudah bekerjasama dalam penyediaan SIGA (Sistem Informasi Keluarga) dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Pemkab Bandung.

"Dengan launching hari ini, kami akan kawal desa yang gunakan simpeldesa agar makin optimal layanan warga. Kami siap dari sisi aplikasi maupun infrastruktur, baik menggunakan kabel optik, satelit, hingga layanan wireless. Insya Allah tidak ada desa di Kabupaten Bandung yang blankspot," sambungnya.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Raih Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi, Selamat!

Telkom, sambung dia, juga sudah melakukan tanggungjawab sosial perusahaanya di kabupaten tersebut berupa penyediaan internet gratis selama satu tahun kecepatan 100 Mbps pada 10 desa. Antara lain di Desa Cimaung, Warnasari, Cibodas, Sukamaju, dan Tarumanegara.

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x