Interpelasi Anies, Rocky Gerung: Pesanan Oligarki Demi Menjegal Anies Jadi Presiden, Dibungkus Hak DPR

- 29 Agustus 2021, 15:45 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung.
Pengamat politik Rocky Gerung. /Tangkap layar Youtube /

GALAMEDIA – Sebanyak 33 anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengajukan hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait dana Formula E.

Pengamat politik, Rocky Gerung pun turut menanggapi persoalan ini. Menurutnya, interpelasi tersebut diajukan oleh kekuasaan oligarki.

“Ya karena di Jakarta itu, soal Formula E itu, yang bekerja itu Formula O, Formula Oligarki. Jadi ini interpelasi yang sebetulnya dipesan oleh oligarki,” ujarnya sambil tertawa dilansir melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official Minggu, 29 Agustus 2021.

Rocky menungkapkan, memang secara formil interpelasi diajukan oleh PSI dan PDIP, namun secara materialnya interpelasi diajukan untuk kepentingan oligarki.

Sehingga publik dengan mudah membaca bahwa interpelasi tersebut untuk menjegal Anies menjadi presiden.

Baca Juga: Pemkot Percepat Vaksinasi, NasDem Kota Bandung Gelar Vaksinasi Massal bagi Warga Sindang Jaya

“Dan orang dengan mudah menanggap bahwa yang diinterpelasi itu bukan soal kebijakan Formula E, tapi potensi Anies Baswedan untuk menjadi presiden,” jelasnya.

Sebab, menurut berbagai lembaga survei, nama Anies selalu berada di urutan papan atas, berbeda dengan calon dari PSI maupun PDIP.

“Karena survei-survei menempatkan Anies nomor satu, dua, tiga, di situ saja. Sementara calon PSI dan PDIP itu di bawah semua tuh,” imbuhnya.

Menurut analisa ahli filsuf ini, interpelasi dilakukan untuk menginterupsi elektabilitas Anies, mengingat elektabilitas Gubernur DKI Jakarta itu selalu tinggi.

“Jadi ini mesti dibaca lebih jauh lagi, interpelasi dalam upaya untuk menginterupsi elektabilitas Anies Baswedan,” terangnya.

Baca Juga: Moeldoko Yakin Jokowi Tak Berniat Menjabat 3 Periode, Demokrat: Ada yang Percaya Mulut 'Begal Partai'?

Rocky menilai, PSI dan PDIP melakukan interpelasi dibungkus dengan hak anggota DPR, padahal publik tahu bahwa PSI sendiri adalah asuhan oligarki.

“Jadi interpelasi untuk elektabilitas sebetulnya dengan dibungkus bahwa, iya ini hak anggota DPR untuk mengajukan interpelasi,” tuturnya.

“Orang tahu dari awal bahwa PSI itu adalah asuhan oligarki,” sambungnya.

Mantan dosen Universitas Indonesia (UI) ini juga menyayangkan PSI yang saat ini telah berubah.

“Di awal pendirian PSI itu saya kasih kuliah pertama kali untuk menerangkan apa itu ideologi, apa itu solidaritas, apa artinya lambang mawar itu, saya terangkan filsafat politik di markas PSI. Tapi kemudian jadi begini. Saya menganggap bahwa ini partai sengaja dibikin untuk seseorang doang. Bukan suatu ide demokratisasi, ide kemajemukan yang mereka promosikan itu,” bebernya.

“Dan terlihat bahwa tokoh-tokohnya bisa bicara kalau ada aliran uang, Kan bisa kita lihat modeling dari pemilu kemarin kan,” pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x