Kunci Pengembangan Promosi Kepariwisataan

- 2 September 2021, 20:41 WIB
Foto penulis./dok.pribadi
Foto penulis./dok.pribadi /

GALAMEDIA - Promosi wisata adalah wajah sebuah destinasi. Dan kepiawaian melukis wajah ini menjadi sangat penting karena ada ratusan wajah seperti ini di sekeliling wisatawan, semua berusaha untuk dilihat dan didengar.

Tidaklah cukup hanya sebuah daya tarik dan menyediakan pelayanan wisata, penting juga memberikan informasi kunci yang dibutuhkan oleh para wisatawan agar mengambil keputusan berkunjung.

Sekarang ini masih tampak adanya provinsi/kabupaten/kota yang membuat proyek promosinya sendiri-sendiri, yang seringkali tidak efektif, boros dan tidak kena sasaran.
Malah ada kepala daerah yang meminta provinsi untuk ‘mengirim’ wisatawan untuk berkunjung ke daerahnya. Wisatawan tidak dapat ‘disuruh’ untuk datang, tapi memutuskan sendiri kemana dia mau pergi berdasarkan preferensi, berupa informasi dalam berbagai bentuk.

Baca Juga: Coki Pardede Ditangkap Polisi, MLI Serahkan Semua Proses Hukum kepada Pihak Berwajib

Sejatinya kebijakan terkait tourism promotion strategic ini berjenjang mulai dari tingkat nasional, regional dan lokal. Ada pembagian tugas promosi pariwisata yang jelas. Kementrian fokus pada national destination promotion. Provinsi komit pada regional destination promotion.

Kabupaten/kota memusatkan perhatian pada city destination promotion. Jangan ada tumpang tindih, tapi ada irisan promosi terintegrasi. Setiap tingkatan pemerintahan mempunyai content dan context promosi wisata.

Selama ini pemerintah sangat dominan dalam promosi wisata, termasuk melakukan sesuatu yang semestinya cukup dilakukan oleh vendor wisata.

Disrupsi global memberi efek munculnya ketidakterkaitan (decoupling) antara apa yang dilakukan pemerintah sebagai regulator dengan komunitas wisata sebagai operator.

Mestinya pemerintah di tingkat pusat fokus pada promosi kenyamanan dan keamanan (safety and comforty) sehingga turis asing bersedia datang ke Indonesia karena ada jaminan ketenangan, tanpa rasa takut dan khawatir (incoming customers).

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah