Kepala BMKG Ungkap Dalam 9 Menit Kota Ambon Bisa Tersapu Tsunami Setinggi 6-10 Meter

- 3 September 2021, 08:05 WIB
Kepala Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati.
Kepala Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati. /ANTARA/Muhammad Arif Pribadi/ama.

"Pantai di Provinsi Maluku perlu dimitigasi agar tidak ada korban jiwa. Kami tadi kunjungi RSUP Johannes Leimena perlu dicek desain mampu tahan gempa 7,5 atau tidak," ungkapnya.

Terkait titik pada RSUP Leimena, ia meminta pemerintah daerah harus menyikapinya.

Dia menegaskan, berdasarkan hasil penelitian dan pemodelan tsunami dapat terjadi di Ambon dengan ketinggian antara 6-10 meter, dengan perkiraan waktu tiba sembilan menit.

"Karena itu penentuan waktu warga untuk menyelamatkan diri harus diperhitungkan dengan benar, sehingga menghindari jatuhnya korban jiwa saat bencana," katanya.

Baca Juga: Heboh di Media Sosial, Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Prabowo Subianto Kalau Khianati Amanah

Dia mengakui berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sejumlah peneliti dan pakar dari dalam dan luar Negeri, wilayah Kota dan Pulau Ambon merupakan salah satu daerah paling rawan terjadi gempa bumi dan tsunami.

Penyebab tsunami di Ambon dan Maluku pada umumnya selain disebabkan gempa tektonik, juga dikarenakan longsoran di dasar laut serta erupsi gunung api dibawah laut.

"Laut Banda misalnya yang berhadapan langsung dengan Pulau Ambon merupakan laut terdalam dan curam, tebingnya bisa longsor dan menimbulkan gelombang pasang," ujarnya.

Dia menambahkan, tinjauan lapangan yang dilakukan bersama tim BMKG di wilayah Maluku akan digunakan untuk memperbaharui peta zona rawan tsunami dan peta dan jalur evakuasi di Teluk Ambon maupun di Maluku Tengah dan SBB.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x