Kudeta Guinea Karena Presiden 3 Periode, Anggota DPR: NKRI Harus Terhindar dari Peristiwa Ini    

- 6 September 2021, 21:09 WIB
Politisi PKB Luqman Hakim./Twitter/@LuqmanBeeNKRI
Politisi PKB Luqman Hakim./Twitter/@LuqmanBeeNKRI /

 

 

GALAMEDIA – Kudeta besar terjadi di Guinea, salah satu kawasan miskin di Afrika Barat.

Kudeta ini terjadi setelah ada amandemen konstitusi pada 2020 yang memungkinkan presiden menjabat 3 periode oleh Pasukan khusus Guinea.

Pasukan khusus diketahui mulai bergerak pada Minggu, 5 September 2021 lalu.

“Kami telah memutuskan, setelah mengambil presiden, untuk membubarkan konstitusi,” kata seorang perwira berseragam diapit oleh tentara yang membawa senapan serbu dalam sebuah video.

Petugas tersebut mengatakan, perbatasan darat dan udara Guinea telah ditutup dan pemerintah dibubarkan.

Selain itu, ada sebuah video yang menunjukkan Presiden Guinea, Alpha Conde, terduduk di sofa dan dikelilingi oleh pasukan.

Conde sendiri merupakan mantan pemimpin oposisi yang pernah dipenjara dan dijatuhi hukuman mati.

Baca Juga: Mantan Bintang PSG Jean Pierre Adams Meninggal Dunia Setelah Koma Selama 39 Tahun

Dia kemudian menjadi pemimpin pertama Guinea yang terpilih secara demokratis pada 2010 dan memenangkan pemilihan kembali pada 2015.

Dia sempat selamat dari upaya pembunuhan tahun 2011. Namun akhir-akhir ini, Conde dituding hanyut ke dalam otoritarianisme.

Hal itu bermula dari pemilihan presiden terbaru di Guinea yang digelar pada Oktober 2020 lalu. Pemilu itu dianggap dinodai oleh kekerasan dan tuduhan kecurangan.

Conde, yang maju lagi dalam Pemilu 2020, kembali memenangkan masa jabatan ketiganya.

Periode ketiganya didapat setelah mendorong perubahan konstitusi pada Maret 2020 yang memungkinkan dia menghindari batas dua masa jabatan presiden di negara itu.

Puluhan orang tewas dalam demonstrasi menentang masa jabatan ketiga untuk Conde. Ratusan orang lainnya ditangkap.

Karena hal ini, kudeta besar pun terjadi.

Baca Juga: DKI Jakarta Terbebas dari Zona Merah Hari Ini, Ahmad Riza Patria: Kita Pasti Akan Kembali

Menanggapi hal ini, Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim menyampaikan bahwa ini pelajaran berharga.

“Pelajaran berharga,” ujarnya melalui Twitter pribadi @LuqmanBeeNKRI Senin, 6 September 2021.

Dia juga berharap agar Indonesia terhindra dari potensi peristiwa ini. Mengingat, saat ini di Tanah Air, isu amandemen UUD 1945 juga tengah ramai diperbincangkan.

“NKRI harus kita hindarkan dari potensi peristiwa seperti ini,” pungkasnya. ***

 

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x