Didakwa atas 2.976 Pembunuhan, Otak di Balik Tragedi 9/11 Kembali Jadi Berita

- 8 September 2021, 12:48 WIB
Olah foto kolase muslimnet/AFP via GI-NA DailyMail
Olah foto kolase muslimnet/AFP via GI-NA DailyMail /

GALAMEDIA - Tepat sehari sebelum 20 tahun peringatan tragedi 11 September atau 9/11 yang meruntuhkan menara kembar World Trade Center, dalang pemboman Khalid Sheikh Mohammed yang dikenal dengan sebutan KSM, muncul di pengadilan.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu, 8 September 2021, untuk pertama kalinya dalam lebih dari 500 hari, KSM bersama empat tahanan Guantanamo Bay lainnya kembali menghadapi sidang.

Terdakwa dilaporkan dalam kondisi baik bahkan sempat tersenyum dan melambaikan tangan. Kelimanya didakwa dengan kejahatan terorisme, pembajakan dan 2.976 pembunuhan atas dugaan peran mereka merencanakan dan memberikan dukungan logistik untuk rencana 11 September.

Baca Juga: Kumpulan Kode Redeem Mobile Legends, 8 September 2021, Ada Ribuan Tiket Lho!

Mereka bisa mendapatkan hukuman mati jika terbukti bersalah di komisi militer, yang dalam sidang ini menggabungkan unsur hukum sipil dan militer.

Menurut laporan komisi 9/11, KSM adalah arsitek utama di balik serangan yang mengguncang New York, Amerika Serikat dan dunia itu. KSM juga orang dekat Osama bin Laden.

KSM diadili bersama keponakannya, Ammar Baluchi, yang mengirim uang untuk para pembajak 9/11 dari Amerika, juga trainer pembajakan Walid bin Attash, Ramzi bin Shibh dan Mustafa Hawsawi, yang diduga mengumpulkan dana untuk serangan.

Baca Juga: Peternak Ayam Diamankan Kepolisian karena Bentangkan Poster ke Arah Jokowi, Fadli Zon: Kondisi Makin Terpuruk!

Kelima terdakwa menjawab 'ya' ketika ditanya apakah mereka memahami hak-hak mereka dalam persidangan. Demikian laporan Washington Examiner. Letnan Kolonel Angkatan Udara Matthew McCall memimpin kasus kali ini.

Sidang praperadilan ini menjadi upaya terbaru dalam proses hukum yang akan berjalan mulai Selasa hingga Jumat, sebelum dilanjutkan Senin hingga 17 September mendatang.

Minggu ini sidang akan dilakukan dengan tertutup dan rahasia dengan  hanya dihadiri  hakim, pembela dan penuntut. Pekan  depan diharapkan argumen atas bukti substantif sudah bisa dipaparkan.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 8 September 2021: 500 Diamond, M1014 Undergrown Howl dan Bundle Wolfrahh Menunggu

Kelima anggota Al-Qaeda yang kembali menjalani sidang ini diwakili pengacara militer dan pengacara hak asasi manusia sipil.

Tidak jelas berapa banyak audiensi yang akan dipublikasikan. Ini terkait  dengan informasi rahasia dan keamanan nasional yang tidak bisa begitu saja menjadi konsumsi media.

Tidak ada hasil rekaman baik video ataupun audio yang akan diekspos   tetapi transkrip ruang sidang  akan dirilis satu hari kemudian.

Baca Juga: Bupati Ciamis Hediat Tahun Depan Akan Bangun Gedung Parkir Untuk Peningkatan PAD

Kuintet Al-Qaeda KSM dan lainnya ditahan di Guantanamo Bay sejak September 2006 setelah beberapa tahun mendekam di fasilitas penahanan rahasia CIA.

Mereka dilaporkan  mengalami penyiksaan seperti waterboarding hingga mengalami gangguan tidur, rehidrasi anal dan bentuk penyiksaan lainnya selama sesi interogasi dengan CIA.

Penyiksaan dinilai sangat menghambat proses hukum karena bukti yang diperoleh melalui penyiksaan jarang dapat diterima di pengadilan.

Baca Juga: Lesti Disebut-sebut Tengah Hamil, Billar Mendadak Dorong Kursi Roda untuk Sang Istri

Pandemi Covid-19 juga menyebabkan penundaan sidang yang tadinya dijadwalkan akan dimulai pada Januari.

Hingga saat ini masih belum ada tanggal persidangan resmi setelah hampir 20 tahun aksi serangan. Selama itu pula permerintah AS telah menghabiskan hampir $ 10 juta atau Rp 142 miliar per tahun untuk biaya menampung setiap tahanan di Gitmo.

Tim pembela berusaha untuk tidak menyertakan pengakuan kepada FBI di Guantanamo setelah penyiksaan CIA dengan 'teknik interogasi yang ditingkatkan' dianggap banyak pihak sebagai penyiksaan.

Baca Juga: 10 Kata-Kata Mutiara atau Quotes Hari Akasara Internasional 2021, Cocok Dibagikan di Media Sosial

Mohammed mengaku merencanakan serangan 9/11 pada Maret 2007 dalam sebuah pernyataan kepada Combatant Status Review Tribunal. “Saya bertanggung jawab atas operasi 9/11, dari A sampai Z,” ujarnya.

Pada 11 September hampir dua dekade lalu, 19 pembajak mengambil alih empat pesawat komersial, menabrakkan dua di antaranya ke jantung World Trade Center di Manhattan, New York City, satu menyasar Pentagon dan satu lainnya di lapangan di Shanksville, Pa.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x