Vaksin Nusantara Sudah Bisa Diterima Masyarakat Bagi Pendaftar di RSPAD, Peneliti: Hoaks!

- 9 September 2021, 22:20 WIB
Ilustrasi Vaksinasi.
Ilustrasi Vaksinasi. /Foto: Humas Pemkab Bandung/ asep solihin


GALAMEDIA - Beredar pesan berantai di media sosial soal pengumuman pembukaan pendaftaran Vaksin Nusantara baru-baru ini. Pesan tersebut telah dinyatakan hoaks oleh peneliti.

Vaksin Nusantara telah disepakati sebagai imunoterapi sel dendritik. Namun hingga saat ini vaksin yang digagas Terawan Agus Putranto masih dalam penelitian.

Hasil riset ini nantinya tidak dikomersialisasikan untuk massal karena sel dendritik bersifat individual (autologus).

Peneliti Utama Uji Klinis Imunoterapi Sel Dendritik Nusantara, Kolonel Jonny, Kamis, 9 September 2021, menyatakan pesan berantai tersebut hoaks. Pasalnya, Vaksin Nusantara masih melalui proses uji klinis.

Kepala BPOM Penny Lukito menyatakan Vaksin Nusantara belum lolos uji klinik sehingga tidak bisa diproduksi massal dan disebut sebagai vaksin.

BPOM hanya memberikan lampu hijau sebagai imunoterapi yang risetnya tidak di bawah pengawasan BPOM.

Baca Juga: Polisi Rampas Poster Tanpa Baca Isinya, Roy Suryo: Kalau Tak Baca, Kenapa Harus Dirampas? Ambyar

Ada beberapa alasan mengapa keputusan tersebut diambil. Salah satunya karena produk ini dinilai tidak memenuhi standar cara pembuatan obat yang baik CPOB).

Proses pembuatan mirip dengan imunoterapi yang biasa digunakan untuk kanker. Setiap pasien akan diambil darahnya untuk dikultur selama 7 hari kemudian disuntikkan kembali ke pasien.

Tirta Hudi alias dr Tirta menilai Vaksin Nusantara ini harus diapresiasi karena merupakan gagasan anak bangsa.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x