Relawan Jokowi Mendadak Kritik Nadiem Makarim dan Minta Presiden Rombak Kementerian

- 10 September 2021, 09:21 WIB
Nadiem Makarim.
Nadiem Makarim. /Pikiran Rakyat Bogor/Bayu Nurullah

GALAMEDIA – Ketua Koalisi Prodem Untuk Pendidikan Nasional (KP2N), Rahmat Sanjaya menilai komposisi Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu dirombak.

Sebab, ada beberapa kementerian yang dianggap tidak bekerja maksimal sesuai visi misi presiden. Salah satu yang perlu dirombak, kata dia, adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknologi yang saat ini dinakhodai Nadiem Makarim.

Dinilainya, Nadiem terlalu elitis dan tidak pernah turun ke bawah. “Nadiem terlalu elitis. Dia tak pernah turun ke bawah. Terlalu sibuk dengan teknologi dan mengendalikan kementerian dari sebuah tempat,” ujarnya pada wartawan, Kamis, 9 September 2021.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat, Jumat 10 September 2021, BMKG: Hati-hati Hujan Ringan di Bogor dan Depok

Aktivis ini menilai, Nadiem telah gagal dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional di era pandemi. Menurut Rahmat, saat ini banyak siswa hanya diberi tugas menumpuk saja dari guru. Padahal, siswa-siswi tersebut ada di kota-kota besar.

“Kalau di daerah masih masuk akal. Ini di Jabodetabek, banyak siswa yang tak zoom. Ini akibat menterinya yang elitis tidak kontrol ke bawah,” tuturnya.

Tokoh relawan Jokowi ini juga mengatakan, harusnya Nadiem rajin turun ke sekolah-sekolah. Hal ini dilakukan demi memastikan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik.

Baca Juga: Mengenal Makna 5 Asmaul Husna: Al Khobir, Al Halim, Al ‘Adhiim, Al Ghofur, dan Asy Syakuur

“Ada persoalan guru yang gagap teknologi. Kalau di kota kecil, apalagi desa kita maklumi, tapi aneh kalau guru di kota besar tidak mampu pakai zoom atau justru malas,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Pendiri Front Aksi Mahasiswa Tangerang ini menyayangkan keputusan Nadiem yang tidak emberikan BOS bagi sekolah/madrasah yang muridnya kurang 60 orang. Ini memperlihatkan dia tidak paham pendidikan nasional.

“Itu adalah kebijakan diskriminatif terhadap anak bangsa yang bertentangan dengan UUD 1945, dan karena itu wajib segera dicabut,” pungkasnya.

Baca Juga: Persita vs Persib, Tiga Pemain Lawan Absen, Robert Alberts Tetap Waspadai Pendekar Cisadane

Sebagai informasi, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A dilantik pada 23 Oktober 2019 oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden K.H Ma'ruf Amin.

Pada 22 Oktober 2019, Nadiem secara resmi menyatakan bahwa dirinya mengundurkan diri sebagai Direktur Utama Gojek setelah pagi harinya dipanggil oleh Jokowi ke istana negara.

Pada 23 Oktober 2019, Jokowi mengumumkan kabinet menterinya dengan Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. ***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x