Telepon Mantan Suami Setelah 4 Tahun Hilang, Pemerintah China Diduga Dalang Penculikan Seorang Miliarder

- 21 September 2021, 15:39 WIB
Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan. /Pixabay/mohamed hassan/

GALAMEDIA - Miliarder China, Weihong Duan dikabarkan kembali menghubungi mantan suaminya sejak menghilang pada 5 September 2017.

Mantan suami Duan, Desmond Shum mengaku mendapat telepon dari mantan istrinya sebelum dia merilis buku berjudul Red Roulette.

Shum mengatakan Duan menghubunginya dua kali setelah empat tahun menghilang dan memintanya membatalkan penerbitan bukunya.

Baca Juga: Tak Hadir di Acara 4 Bulanan Aurel-Atta, Raul Lemos Sampaikan Pesan Ini untuk Putri Krisdayanti

Diketahui, buku yang digarap Shum dan Duan berisi rincian navigasi hubungan bisnis dan politik yang bermusuhan dengan China.

Berhubungan dengan hal itu, hilangnya Duan juga dicurigai ada keterkaitan dengan pemerintah China.

“Dia bilang dia dalam pembebasan sementara dan mereka bisa membawanya kembali kapan saja,” kata Shum kepada NPR.

Baca Juga: Bioskop Sudah Buka, Ini 7 Film Horor Terbaru 2021! Siap Merasakan Ketakutan yang Mencekam?

Shum yakin panggilan mereka dipantau otoritas China.

"Saya yakin dia terpaksa melakukan ini karena Partai Komunis China takut dengan apa yang saya tulis di Red Roulette," katanya.

Duan yang dikenal dengan nama Inggrisnya Whitney menjadi miliarder berkat sukses  pengembangan real estate yang dia dirikan sejak tahun 1996.

Tak terlahir dari keluarga yang kaya raya, Duan dibesarkan di kota kecil di provinsi Shandong.

Baca Juga: Bela Anies, Demokrat Sebut Giring Ganesha Seperti Anak Kecil yang Merengek Minta Perhatian Orang Dewasa

Karena ingin mengubah nasibnya, Duan bekerja keras untuk keluar dari kemiskinannya. Dia menjadi lulusan dengan nilai tertinggi di Institut Politeknik Nanjing dan kemudian mendapat pekerjaan sebagai asisten eksekutif rektor universitas.

Pekerjaannya itulah yang kemudian menjadikan Duan dekat dengan otoritas Tiongkok. Seiring berjalannya waktu, Duan perlahan merubah sikapnya agar bisa berhubungan baik dengan orang-orang terkenal.

"Dia belajar bagaimana mengubah sikap, nada suara, dan bahasanya tergantung pada lawan bicaranya," kata mantan suaminya, Desmond Shum, kepada New York Post.

Baca Juga: Polda Jabar: Ganjil Genap di Kawasan Puncak Sukses Turunkan Mobilitas

Setelah merintis bisnisnya dari bawah, Duan bertemu dengan Shum dan akhirnya mereka menikah. Mereka lalu sama-sama mencari peluang bisnis bersama.

Duan mencari investasi dan menjalin koneksi penting, sementara Shum menjalankan visinya dalam pembangunan yang sebenarnya.

Setelah sukses, Duan mengalami masa kejatuhannya yang disebabkan oleh hubungannya dengan politisi yang berpengaruh di Partai Komunis Tiongkok.

Baca Juga: Piala AFF 2020: Timnas Indonesia Terjebak di Grup Neraka

Di antara mereka adalah mantan Perdana Menteri China Wen Jiabao, yang keluarganya diduga mengumpulkan $2,7 miliar selama masa jabatannya, The New York Times melaporkan pada tahun 2012.

Wen diduga menjadi mitra Duan ketika membeli saham di perusahaan rintisan bernama Ping An Insurance Company.

Ketika perusahaan itu go public, Duan, melalui Great Ocean milik Taihong di Hong Kong, dilaporkan menjual sahamnya seharga $400 juta. Sementara keluarga Wen akhirnya memperoleh $2,2 miliar, sebagian besar dari dugaan total kekayaan mereka sebesar $2,7 miliar.

Baca Juga: Tak Terima Ivan Gunawan Dikabarkan Meninggal Dunia, Rossa Langsung Pasang Badan: Aku Cari Orangnya!

Menurut New York Post, Duan menjadi miliarder ketika membangun Terminal Kargo Bandara Beijing, fasilitas logistik kargo udara terbesar di China.

Dia diduga melakukan ini dalam kemitraan dengan Sun Zhengcai, pejabat Beijing yang akan digulingkan Partai Komunis China dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena suap.

Hingga saat ini, nasib Duan masih belum jelas dan tidak tahu di mana dia berada atau  bagaimana kehidupannya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x