Sementara itu Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja memastikan program insentif pelatihan bagi pencari kerja akan berakhir pada gelombang 21.
"Program Kartu Prakerja akan berakhir di gelombang 21," kata Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu.
Menurut Louisa, berakhirnya program kartu prakerja pada gelombang 21 ini sesuai dengan alokasi anggaran semester II 2021 untuk program Kartu Prakerja yang sebesar Rp21,2 triliun.
"Kartu Prakerja ditutup dengan gelombang 21 sesuai dengan alokasi anggaran semester 2 yang mencapai Rp21,2 triliun. Rencananya, pemerintah akan menerima menerima 754.929 peserta pada gelombang terakhir ini," ujarnya.
Meski begitu, ia mengatakan, tak menutup kemungkinan akan ada gelombang tambahan yang diadakan dalam waktu dekat. Sebab, masih terdapat sejumlah peserta Kartu Prakerja terpilih yang belum menggunakan insentifnya untuk kegiatan pelatihan.
Baca Juga: Persib vs Borneo FC, Bos Besar Dikaruniai Putra Pertama, Pesut Etam Siap Taklukan Maung Bandung
Menurutnya, status kepesertaan biasanya akan dicabut karena tak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah dinyatakan lolos menjadi peserta Kartu Prakerja.
"Nanti total kepesertaan yang dicabut akan dipulihkan dalam gelombang tambahan," ujarnya.
Peserta Kartu Prakerja akan menerima sejumlah insentif yang diberikan oleh pemerintah, di antaranya bantuan pelatihan sebesar Rp1 juta.
Bantuan ini dapat digunakan untuk mengambil kelas pelatihan di berbagai lembaga yang telah bekerja sama dengan PMO Prakerja.***