58 Pegawai KPK Resmi Dipecat, Nicho Silalahi: Setelah G30SPKI Kini Sejarah Berulang dengan G30SKPK

- 30 September 2021, 21:22 WIB
Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Nicho Silalahi./Instagram.com/nicho_silalahi/
Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Nicho Silalahi./Instagram.com/nicho_silalahi/ /

GALAMEDIA - Sebanyak 58 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dianggap tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK), resmi dipecat per hari ini, Kamis 30 September 2021.

Pemecatan 58 pegawai KPK menuai beragam kritikan dari banyak pihak. Pasalnya, KPK tampak sengaja ingin menendang keluar para pegawai yang terbukti berintegritas itu.

Apalagi pemecatan 58 pegawai KPK itu, semakin disorot banyak pihak karena dilakukan pada tanggal 30 September yang notabennya merupakan tanggal tragedi kelam G30SPKI.

Baca Juga: Sejarah 1 Oktober: Hari Kesaktian Pancasila dan Makna Pentingnya Usai Peristiwa G30SPKI

Pemecatan 58 pegawai KPK yang bertepatan dengan sejarah kelam bangsa itu pun ditanggapi oleh aktivis Molekul Pancasila, Nicho Silalahi.

Melalui akun Twitter miliknya, Nicho mengataka, sejarah kelam bangsa kembali terulang dengan adanya pemecatan para pegawai KPK yang berintegritas itu.

"Setelah G30SPKI Kini Sejarah Berulang Dengan G30SKPK," ujarnya, dikutip Galamedia, Kamis 30 September 2021.

Nicho menilai pemecatan para pegawai KPK tersebut merupakan pesanan oligarki untuk menutupi keburukannya.

Baca Juga: Semprot Gatot Nurmantyo? Dudung Abdurachman: Jangan Karena Frustasi, Gunakan Medsos untuk Memprovokasi

Pasalnya ke-58 pegawai KPK tersebut, sepak terjang karirnya sangat memuaskan dan mampu menangkap para maling uang rakyat sampai kelas kakap.

Sehingga mereka dipaksa keluar dari lembaga pemberantasan korupsi dengan dalih tak lolos TWK dan dianggap simpatisan kelompok teroris taliban.

Oleh karena itu, Nicho menegaskan hanya ada satu jalan untuk Indonesia lebih baik, yaitu menumbangkan rezim penghamba oligarki.

Karena menurutnya, rezim penghamba oligarki itu, selama ini sudah serta merta melindungi para maling uang rakyat dari para pegawai KPK yang berintegritas.

Baca Juga: Terungkap Alasan TVRI Ogah Tayangkan Film G30S PKI, Dirut Iman Brotoseno Singgung Pemerintahan BJ Habibie

Demi merubah Indonesia ke arah yang lebih baik, Nicho bahkan mengajak mahasiswa untuk turut serta membuat sebuah aksi yang diberi nama 'Kesatuan Aksi Selamatkan Indonesia'.

"Dulu ada Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia sekarang saatnya kita buat 'Kesatuan Aksi Selamatkan Indonesia'. Hanya Satu Jalan Yaitu 'Tumbangkan Rezim Penghamba Oligarki dan Jongos Pengangguran China Yang Melindungi Koruptor," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x