Hal itu dikarenakan narasi yang disampaikan Ustadz Andri baru sekedar asumsi namun tampak dianggap fakta oleh dirinya.
"Sudah sangat bahaya jika substansi ini dipercaya oleh para khatib dan disebarkan dalam khutbah Jumat dan dalam pengajian. Baru asumsi, tapi sepertinya sudah dianggap FAKTA," pungkasnya.***