GALAMEDIA - Seekor burung hantu raksasa yang tidak pernah muncul di alam liar selama 150 tahun akhirnya terlihat di hutan hujan Ghana.
Kemunculannya dianggap sebagai pertanda harapan akan kelangsungan hidup spesies yang sangat rentan ini.
Burung hantu elang Shelley tersebut terlihat di hutan Atewa pada 16 Oktober oleh ahli biologi Imperial College London, Joseph Tobias dan ahli ekologi Robert Williams.
Baca Juga: 7 Menteri Terkaya di Indonesia Saat Ini, Luhut Binsar Pandjaitan dan Prabowo Kalah dari Menteri Ini
Terakhir kali Shelley terlihat di Ghana tahun 1870-an atau tahun yang sama saat pertama kali ia menunjukkan diri.
Sejak itu burung hantu nokturnal ini dianggap bak Cawan Suci bagi para pengamat burung di Afrika.
Meskipun ada banyak kabar penampakan Shelley dalam beberapa dekade terakhir di Afrika Tengah dan Barat, juga Angola dan Liberia, semuanya tidak terkonfirmasi.
Baca Juga: Terapkan Prokes Ketat, 1.000 Wisudawan Ikuti Sidang Senat Terbuka Ke-83 UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Kabar kemunculannya pun lebih sering dilaporkan “katanya". Burung hantu elang Shelley dikenal dengan suara 'kooouw' yang khas dengan nada lebih tinggi daripada suara burung hantu serupa.
Satu-satunya foto Shelley dalam puluhan dekade diketahui merupakan dokumentasi yang diambil dari penangkaran di Kebun Binatang Antwerpen Belgia pada tahun 1975.
Sementara itu, beberapa klaim menyebut foto tahun 2005 yang diambil di Kongo menjadi dokumentasi terakhir Shelley. Namun tak sedikit yang menyebutnya terlalu berpiksel.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 24 Oktober 2021: Antam dan UBS Naik Tipis
Dikutip Galamedia dari DailyMail pekan ini, mengingat kelangkaannya dengan perkiraan populasi hanya beberapa ribu, Shelley dianggap rentan punah.
Soal penampakan yang terbaru, berawal dari para peneliti yang tengah mempelajari dampak biologis dari pembangunan pertanian di Afrika.
Anggota tim proyek yang didanai pemerintah Inggris itu tanpa diduga menyaksikan kemunculan Shelley.
Mereka rupanya tidak sengaja mengganggu sang burung yang tengah bertengger di sarangnya di siang hari.
“Burung hantunya sangat besar, awalnya kami mengira itu elang,” kata Dr. Tobias.
“Dia bertengger di dahan rendah dan ketika kami mengangkat teropong, kami sangat kaget. Tidak ada burung hantu lain di hutan hujan Afrika yang sebesar itu,” lanjutnya.
Shelley yang bertengger diam selama 10–15 detik sebelum terbang menjauh berhasil diabadikan.