TEKAN KERUGIAN! DAMRI Cabang Bandung Hentikan Operasional 8 Rute Bus Kota

- 28 Oktober 2021, 19:09 WIB
Penumpang turun dari bus DAMRI di Terminal Bus Cicaheum Kota Bandung. Meski belum menerima gaji hingga 7 bulan awak angkutan Bus DAMRI Cabang Bandung tetap melayani masyarakat.
Penumpang turun dari bus DAMRI di Terminal Bus Cicaheum Kota Bandung. Meski belum menerima gaji hingga 7 bulan awak angkutan Bus DAMRI Cabang Bandung tetap melayani masyarakat. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

 

GALAMEDIA - Tekan kerugian, DAMRI Cabang Bandung terhitung 28 Oktober 2021 menghentikan sementara operasional 8 rute bus kota. Di antaranya, Cicaheum - Cibeureum, Ledeng - Leuwipanjang, Dipatiukur -Leuwipanjang, Elang - Jatinangor via Cibiru, Dipatiukur - Jatinangor, Kebon Kalapa- Tanjung Sari, Cicaheum - Leuwipanjang, Alun- Alun Bandung - Ciburuy

Sedangkan untuk tiga trayek lainnya masih tetap dioperasikan, yakni Jatinangor - Elang via tol, Cibiru - Kebon Kelapa, Alun-alun - Kota Baru Parahiyangan.

"Pelayanan buskota di Bandung merupakan segmen komersial dan nonsubsidi sehingga DAMRI harus memperhitungkan keekonomian dalam menjalankan setiap kegiatan operasionalnya," ungkap Corporate Secretary Perum DAMRI, Sidik Pramono, Kamis, 28 Oktober 2021.

"Load factor yang kecil dan preferensi sebagian besar pelaku perjalanan di Bandung dalam bermobilitas yang tidak menggunakan buskota, menjadi dasar pertimbangan kami untuk mengambil langkah tersebut yang dengan berat hati, harus diambil oleh DAMRI guna menekan kerugian dan uga sebagai badan usaha, kami harus menjaga keberlangsungan usaha perusahaan," ungkapnya.

Baca Juga: Optimistis Lolos verifikasi, Partai Gelora Pasang Target 'Menguasai' Kota Bandung

Dikatakannya, pandemi Covid-19 yang juga diiringi dengan pembatasan aktivitas masyarakat sangat berdampak pada kegiatan operasional DAMRI. Sepanjang Tahun 2020, secara keseluruhan DAMRI mencatat kerugian sekitar Rp 220 miliar.

"Sampai kapan penghentian operasional ini, tentu DAMRI akan terus mengevaluasi segmen-segmen usaha yang dijalankan. Jika memang nanti tumbuh aktivitas masyarakat dan berdasarkan evaluasi tingkat keekonomiannya terpenuhi, tentu kami akan mempertimbangkan untuk mengaktifkan kembali rute-rute yang dihentikan sementara," terangnya.

Disinggung kemungkinan adanya kenaikan tarif, Sidik mengatakan kebijakan tersebut berada ditangan pemerintah.

"Tentu Pemda punya kebijakan sendiri soal batas atas dan batas bawah. Tapi, kembali lagi bila tingkat keekonomiannya terpenuhi, kegiatan operasional bisa dijalankan kembali," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah