Media Asing Sudutkan Indonesia Karena Gunakan APBN dalam Proyek Kereta Cepat, Fadli Zon: Ini Sebuah Skandal!

- 30 Oktober 2021, 19:38 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. /Twitter @fadlizon./

GALAMEDIA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sejak awal sudah bermasalah.

"Tak ada urgensi tapi dipaksakan. Lalu biaya membengkak seenaknya, mangambil APBN. Ini bisa dibilang sebuah skandal. Harus ada investigasi serius," ujar anggota DPR RI ini melalui akun Twitter @fadlizon, Sabtu, 30 Oktober 2021.

Sebelumnya Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengkritik langkah pemerintah yang mengalokasikan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menurut Gobel, APBN seharusnya difokuskan untuk pemulihan ekonomi dan pembangunan Ibukota Negara (IKN) baru.

Diketahui, upaya tersebut telah resmi diterbitkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung.

Baca Juga: WANDER LUIZ BORONG GOL! Babak Pertama Persib Unggul 2-0 dari Persipura

"Soal kereta cepat biar kita serahkan ke investornya. Ini sesuai dengan ide awal yang berprinsip business to business," kata Rachmat dalam keterangan tertulis, Sabtu, 30 Oktober 2021.

Sebelumnya media asing asal India, Wion menyoroti kasus tersebut. Palki Sharma, presenter berita Wion mengungkapkan China telah meminjamkan milyaran kepada pemerintah di seluruh dunia. Banyak dari pinjaman ini diberikan secara rahasia.

"Mereka menyebutnya pinjaman tersembunti dari China dan menguras keuangan para peminjamnya," ucapnya.

Jika Ekonomi China kolaps, lanjut dia, negara-negara ini menderita dan ini hanyalah bagian dari masalah lainnya.

"Pinjaman tersembunyi melukai semua negara ini. Saya berikan contoh Indonesia," ujarnya.

Disebutkan, Indonesia akan membangun jalur kereta api cepat dengan meminjam uang dari China. "This is very bad bad idea (Ide yang sangat sangat buruk)," komentarnya.

Dikatakan, Indonesia sedang belajar dengan susah payah dengan meminjam 4,5 milliar USD untuk jalur kereta ini.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING PERSIB VS PERSIPURA, Kick Off Berlangsung 18.15 WIB

Proyek dimulai tahun 2025, lanjut dia, 6 tahun kemudian biayanya melonjak menjadi 8 miliar dollar lebih-- dari 4,5 ke 8 miliar hampir dua kali lipat dari kesepakatan awal.

"Lalu apa yang dapat dilakukan? Anda tak bisa menghentikan proyek di tengah jalan.
Jadi Indonesia merogoh APBN untuk membiayai jalur kereta dan ini bisa jadi awal masalah, sebagian besar pinjaman Indonesia dari China di luar pembukuan," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah