Demokrat Desak Moeldoko Cs Belajar dari Para Loyalis Anas Urbaningrum: Agar Tempuh Jalan Ksatria, Bukan Begal

- 30 Oktober 2021, 20:37 WIB
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. /Ninding Permana/ragamindonesia/dok. kamhar

 

GALAMEDIA – Deputi Bapillu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menghormati keputusan yang diambil oleh para loyalis Anas Urbaningrum untuk membuat partai politik baru, Partai Kebangkitan Nusantara.

Partai Kebangkitan Nusantara diketahui diketuai oleh eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hanura, Gede Pasek Suardika yang baru saja mengundurkan diri.

Menurut Kamhar, keputusan tersebut tentu sudah dipertimbangkan dan dikalkulasi secara matang.

“Kami menghargai dan menghormati keputusan Bli Gede Pasek yang meninggalkan posisi sebagai Sekjen di Partai Hanura kemudian bergabung dan didaulat sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara.”

“Pilihan ini tentunya telah dipertimbangkan dan dikalkulasi secara matang,” ujarnya pada wartawan Sabtu, 30 Oktober 2021.

Baca Juga: Anas Urbaningrum Bebas Tahun Depan, Loyalisnya Berkumpul di Partai Baru, Anas Menyusul?

Kamhar juga mengakui bahwa Gede Pasek merupakan seorang yang cerdas, berintegritas serta sahabat loyal.

“Saya cukup mengenal Bli GPS. Selain cerdas dan berintegritas, juga sahabat yang loyal,” tuturnya.

Kata Kamhar, keputusannya merupakan pilihan terhormat.

“Pindah partai politik adalah pilihan cara yang sah dan legal ketika memilih berjuang dan mengabdi melalui jalan politik, apalagi mendirikan partai politik baru. Itu pilihan jalan yang terhormat. Kami respek dengan politisi-politisi seperti ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, salah satu loyalis Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini menyindir Moeldoko Cs yang hanya bisa membegal Partai Demokrat.

“Bukan mengambil jalan pintas untuk 'membegal' parpol lain sebagai mana dilakukan KSP Moeldoko dan kaki tangannya yang memilih jalan pintas dengan cara-cara yang ilegal dan melawan hukum,” tegasnya.

Kamhar pun meminta Moeldoko untuk belajar banyak dari Gede Pasek agar bisa menempuh cara-cara ksatria, terhormat, dan bermartabat.

Baca Juga: Kabinet Dirombak, Pakar Terorisme Jadi Ketua Partai Komunis di Xinjiang

“KSP Moeldoko mestinya belajar banyak ke Bli GPS yang pernah berada pada naungan partai yang sama, yaitu Partai Hanura, agar menempuh cara-cara yang ksatria, terhormat, dan bermartabat ketika masuk ke dunia politik.”

“Bukan malah sebaliknya, mempertontonkan arogansi dan melabrak semua aturan dan kepatutan. Itu gaya politik feodal yang yang kontraproduktif dengan demokrasi,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Gede Pasek menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura Kamis, 28 Oktober 2021.

Mantan politisi Partai Demokrat yang dikenal loyal terhadap Anas Urbaningrum ini menyampaikan pengumuman kemundurannya melalui akun media sosial Facebook pribadi.

Gede Pasek menyebut dirinya membutuhkan tempat pengabdian baru untuk mencurahkan gagasan politiknya.

“Sebab berpolitik adalah bagaimana menjalankan ide dan gagasan politik secara maksimal sehingga jika itu tidak bisa berjalan, maka perlu ladang pengabdian bau dilakukan," ungkap Gede Pasek dikutip Galamedia dari Antara Kamis, 28 Oktober 2021. ***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x