Menaker Ida Fauziyah Sebut Upah Pekerja di Indonesia Terlalu Tinggi, Staf Khusus: Jumlah Libur Kita Ini Gede

- 21 November 2021, 21:24 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. /kemnaker.go.id/


GALAMEDIA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebut upah minimum pekerja di Indonesia terlalu tinggi.

Staf Khusus Menteri Ketenegakerjaan (Kemenaker), Dita Indah Sari langsung memberikan klarifikasinya, Minggu, 21 November 2021.

Dita menegaskan bahwa Menaker Ida Fauziyah sama sekali tidak menganggap buruh di Indonesia tidak patut diberikan kenaikan upah yang tinggi.

"Ketika Ibu (Ida Fauziyah) mengatakan upah minimum yang ada ketinggian, itu bukan menganggap bahwa pekerja itu sah pekerja mendapatkan upah lebih rendah," kata dia lewat siaran pers.

Dita membeberkan nilai produktivitas tenaga kerja Indonesia cenderung lebih rendah jika dibandingkan upah yang mereka dapatkan.

Baca Juga: 6 Perusahaan dengan Gaji Paling Besar di Indonesia, Ada BUMN?

Nilai efektivitas tenaga kerja di Indonesia, kata Dita, termasuk berada di urutan ke 13 di Asia.

Jumlah hari libur pekerja di Indonesia pun lebih banyak dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.

"Ketinggian itu, komparasinya kalau dilihat dari nilai produktivitas, produktivitas kan kemampuan kita bekerja efektif dan efisien. Dari segi jam kerja dan jumlah libur kita ini gede, banyak," kata Dita.

Dita lantas membandingkan jumlah jam kerja Indonesia dengan Thailand. Jumlah jam kerja di Indonesia dalam satu minggu 40 jam sementara jumlah jam kerja di Thailand mencapai 32-44 jam.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x