Baca Juga: Kaum Pria Dominasi Pengidap HIV AIDS di Subang
Selama semester I-2021, Jasa Raharja melakukan berbagai efisiensi, sehingga total biaya usaha perusahaan turun sebesar 14,58 persen menjadi sebesar Rp 1,74 triliun dibandingkan dengan biaya usaha periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,03 triliun.
Hal ini membuat total pendapatan Jasa Raharja tumbuh sebesar 6,03 persen atau senilai Rp 2,75 triliun, sedangkan beban klaim/santunan hingga Juni 2021 tercatat sebesar Rp 1,15 triliun atau naik 1,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,11 triliun.
"Alhasil PT Jasa Raharja mampu mencetak kinerja positif di tengah pandemi Covid-19, berupa peningkatan laba bersih sebesar 77,14 persen atau sebesar Rp 887,84 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 495,56 miliar," tuturnya.
"PT Jasa Raharja yang tergabung grup Holding Perasuransian dan Penjaminan (Indonesia Financial Group/IFG) senantiasa berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik, mudah, cepat, dan tepat sebagai perwujudan negara hadir bagi korban kecelakaan alat angkutan umum dan korban kecelakaan lalu lintas jalan," tambahnya.***