GALAMEDIA - Sejumlah santriwati korban pemerkosaan guru pesantren di Bandung berasal dari daerah Garut selatan. Mereka pergi menuntut ilmu ke pesantren di Bandung karena tertarik sejumlah iming-iming.
Salah satu wilayah yang menjadi domisili korban adalah di Mekarmukti, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Untuk menuju rumah salah seorang korban kurang lebih membutuhkan waktu tujuh jam dari kota karena medan yang cukup sulit.
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi berhasil bertemu para orang tua korban yang tinggal di Mekarmukti. Sebelum ke lokasi Dedi pun melakukan kunjungan ke korban banjir bandang di Garut kota.
Sebelum bertemu langsung dengan korban, Dedi sempat melakukan sambungan telepon dengan Kades Mekarmukti Hikmat Wijaya.
Dalam obrolannya Hikmat mengatakan ada sekitar delapan orang anak di desanya yang 'nyantri' di Bandung. Dari jumlah tersebut lima orang perempuan dan sisanya laki-laki.
"Nyantri itu dari tahun 2014-2015," ujar Hikmat pada Dedi Mulyadi.
Menurut Hikmat dari lima orang perempuan empat orang menjadi korban. Tiga orang telah melahirkan sementara satu lainnya hanya mengalami pelecehan seksual.
"Sekarang udah lahir itu dua laki-laki, satu perempuan. Paling besar empat tahun, paling kecil baru tiga-empat bulanan," ujarnya.