GALAMEDIA – Jabatan serta posisi Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat ini dinilai sangat mudah digulingkan.
Hal ini sebagaimana disebutkan oleh pakar politik dan hukum Universitas Nasional (UNAS), Saiful Anam.
Pandangan tersebut muncul usai Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terpilih menjadi Ketua Umum PBNU yang baru.
Cak Imin yang merupakan aktor utama penggulingan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) akan mudah digulingkan jika Gus Yahya bergabung dengan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas.
“Saya kira bisa jadi posisi Cak Imin makin terancam,” ujar Saiful kepada wartawan Minggu, 26 Desember 2021.
Saiful menuturkan, selama dipimpin oleh Said Aqil Siradj, NU memiliki kedekatan politik dengan PKB.
Bahkan, lanjut Saiful, seringkali apa yang menjadi keputusan PKB juga diikuti oleh NU saat itu, begitu juga sebaliknya.
Oleh karena itu, dengan terpilihnya Gus Yahya dinilai akan ada perubahan politik yang signifikan.
Terlebih, Gus Yahya lebih memilih bersikap tidak memihak salah satu partai politik.
“Apalagi misi yang ingin diusung adalah menghidupkan kembali pemikiran Gus Dur, yang kita tahu Gus Dur sempat berseteru dengan Cak Imin, bahkan sampai saat inipun gerbong keduanya masih terasa berbeda gerbong baik di NU maupun PKB,” ungkap Saiful.
Oleh karena itu, pengamat politik ini curiga bahwa PKB semakin terancam dengan keterpilihan Gus Yahya. Apalagi, Yahya merupakan kakak kandung dari Yaqut yang saat ini menjabat Menag.
Berdasarkan analisa Saiful, dengan posisi Menag Gus Yaqut yang saat ini menjabat Ketua DPP PKB, bukan tidak mungkin memiliki misi untuk menjadi Ketua Umum DPP PKB menggulingkan Cak Imin.
“Bukan tidak mungkin apabila ada keinginan besar untuk menggulingkan posisi Cak Imin akan lebih mudah, mengingat jabatan Menag dan Ketum PBNU dipegang oleh dua orang yang masih memiliki hubungan kekeluargaan,” tandasnya.
Seperti diketahui, Gus Yahya berhasil menjadi Ketua Umum PNBU mengalahkan Said Aqil Siradj.
Hal ini berdasarkan suara yang diperoleh Gus Yahya (337 suara) di putara kedua dalam Muktamar ke-34 NU, Lampung pada Jumat, 24 Desember 2021.
Baca Juga: Selidiki Bisnis PCR Pejabat Negara, Ketua KPK Minta Maaf Tak Bisa 'Simsalabim' Lakukan Penangkapan
Sementara itu, Said Aqil Siradj yang disebut-sebut akan kembali menjadi Ketua PBNU hanya meraih 210 suara.
Sebelumnya, Gus Yahya juga mendapatkan suara terbanyak dalam voting putaran pertama pemilihan Calon Ketua Umum PBNU. ***