Arteria Serang Kajati yang Gunakan Bahasa Sunda di Rapat, Megawati Soekarnoputri Harus Berikan Sanksi

- 18 Januari 2022, 14:27 WIB
Anggota DPR RI, Arteria Dahlan kembali menjadi sorotan publik setelah meminta Jaksa Agung untuk memecat Kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat.
Anggota DPR RI, Arteria Dahlan kembali menjadi sorotan publik setelah meminta Jaksa Agung untuk memecat Kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat. /Instagram/@arteriadahlan /

GALAMEDIA - Nama Politisi PDIP Arteria Dahlan jadi sorotan usai menyerang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbicara bahasa Sunda saat rapat.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diminta untuk turun tangan dan memberikan sanksi kepada Arteria. Pasalnya pernyataan Arteria sudah melukai masyarakat Sunda.

Sebelumnya, Arteria meminta kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin agar memecat Kajati tersebut. Namun tak disebutkan Kajati mana yang dimaksud.

Permintaan disampaikan Arteria kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin, saat Komisi III DPR RI melakukan rapat kerja bersama Kejaksaan Agung (Kejagung), di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks DPR/MPR, Jakarta, Senin, 17 Januari 2022.

Awalnya politisi asal Sumatera Barat itu meminta agar jajaran Kejaksaan Agung bersikap profesional dalam bekerja.

Baca Juga: Arteria Dahlan Minta Kajati Dipecat, TB Hasanuddin: Berlebihan dan Melukai Masyarakat Sunda!

"Saya minta betul kita profesional, saya sama Pak JA ini luar biasa sayangnya, Pak," ujar Arteria.

Pria berkaca mata itu kemudian menyinggung ada seorang Kajati yang berbicara memakai bahasa Sunda saat rapat.

Dia bahkan secara lantang meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat Kajati tersebut.

"Ada kritik sedikit Pak JA, ada Kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti Pak itu," tegasnya.

Pria yang beberapa waktu lalu sempat terlibat keributan di bandara ini menyayangkan sikap Kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat.

Menurut dia, seharusnya Kajati itu menggunakan bahasa Indonesia.

"Kita ini Indonesia pak, jadi orang takut kalau ngomong pakai bahasa Sunda nanti orang takut ngomong apa dan sebagainya," kata Arteria.

Baca Juga: Azis Syamsuddin Akui Tak Ada Niatan Berikan Uang Rp210 juta pada Eks Penyidik KPK: Karena Saya...

"Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas," pungkasnya.

Ketua Umum Pengurus Pusat Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Noeri Ispandji Firman merespons protes Arteria. Menurut Noeri, masyarakat Sunda sudah terusik dengan pernyataan Arteria.

"Kami sebagai bagian dari masyarakat Sunda terusik dan merasa terhina dengan pernyataan saudara Arteria Dahlan, yang tidak menghargai nilai budaya bangsa. Padahal Arteria Dahlan dibesarkan oleh partai PDI-P yang mengedepankan nilai persatuan dan menghargai perbedaan budaya dan bangsa," tutur Noeri dalam keterangan persnya.

Menurut dia, tidak elok bagi seorang anggota dewan Arteria Dahlan berkata seperti itu. Padahal banyak para pejabat di negara ini yang selalu menggunakan bahasa daerah dalam setiap komunikasi baik formal maupun informal.

"Itu sebagai bagian dari proses menjaga identitas budaya bangsa Indonesia yang heterogen sebagai warisan yang harus dijaga," tambahnya.

Noeri kembali menegaskan, pernyataan Arteria Dahlan sudah menyinggung masyarakat Sunda.

Baca Juga: Yurina Terlihat Menyukai Komentar Negatif Terhadap Bahiyyih KEP1ER, Hal Itu Menjadi Perdebatan Penggemar

"Pernyataan saudara Arteria Dahlan sudah menyinggung rasa persaudaraan dan persatuan yang selama ini kita jaga oleh masyarakat Sunda," tegasnya.

Menurutnya, selain suku Sunda, di negeri ini masih banyak pejabat lain yang menggunakan bahasa daerah dan suku masing-masing, dan masyarakat Sunda menghormati itu.

"Jangan lupa di wilayah Jawa Barat banyak para pejabat publik yang berasal di luar suku Sunda yang suka menggunakan bahasa daerahnya. Tetapi oleh masyarakat Sunda selalu dihormati sebagai bentuk menghargai budaya masing-masing," paparnya.

AMS sebagai bagian dari masyarakat Sunda dan Jawa Barat, meminta Arteria untuk meminta maaf kepada masyarakat Sunda atas ucapannya.

"Berikan contoh layaknya seorang politisi dan pejabat publik yang baik yang mengayomi masyarakat bukan membuat gaduh dengan ucapan-ucapan yang membuat ketersinggungan masyarakat," kata Noeri.

Selain itu, Noeri meminta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sanksi dan peringatan keras kepada saudara Aretia atas ucapannya yang telah menyinggung harkat dan martabat urang Sunda.

"Kepada Ketua Umum PDIP, Kami sebagai bagian dari masyarakat Sunda meminta untuk memberikan sanksi dan peringatan keras kepada saudara Aretia Dahlan atas ucapannya yang telah menyinggung harkat dan martabat Urang Sunda. Jangan lupa 'Marhain' lahir di tanah Sunda dan berjaya di tanah Sunda," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x