Pemerintah Tidak Serius Mengelola Wakaf, Anggota Komisi VIII DPR RI Ini Usulkan Lebih Baik BWI Dibubarkan

- 24 Januari 2022, 21:38 WIB
Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori/dpr.go.id
Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori/dpr.go.id /

GALAMEDIA - Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori menilai pemerintah tidak serius dalam mengelola wakaf di Indonesia sehingga dirinya mengusulkan agar Badan Wakaf Indonesia (BWI) dibubarkan.

Bukhori juga menyinggung masalah kelembagaan BWI yang terkesan menjadi objek rangkap jabatan oleh pejabat Kementerian Agama.

 “Berkali-kali disampaikan, persoalan wakaf ada pada nazhirnya. Wakaf kita bisa berdaya, produktif, dan profesional karena kinerja nazhirnya. Selain itu, pemerintah melalui Kemenkeu pernah mengatakan wakaf tunai berpotensi membantu pertumbuhan ekonomi, namun kenapa Kemenkeu enggan mengurus hal ini?” ujarnya dikutip Galamedia dari laman dpr.go.id, Senin 24 Januari 2022.

Baca Juga: Di Hadapan Kapolri, Anak Buah Prabowo Minta Habib Bahar dan Ferdinand Hutahaean Tak Dipenjara

 Legislator dapil Jawa Tengah I ini pesimis melihat model badan wakaf seperti itu. Pasalnya, dengan struktur kelembagaan yang gemuk, ditambah anggaran dari pemerintah yang minim, dinilai hanya akan membuat program strategis wakaf yang telah dicanangkan menjadi tidak realistis untuk diwujudkan.

Oleh karena itu Bukhori mengusulkan kepada pemerintah supaya struktur kelembagaan BWI didesain secara rasional.

 “Saya usulkan kepada pemerintah supaya rasional, terutama Kementerian Agama. Jangan jadikan BWI sebagai tempat duduk kedua. Semuanya dari sana, akhirnya yang kerja tidak ada. Saya pun pesimis melihat model badan wakaf seperti ini. Bayangkan dengan anggaran hanya Rp8 miliar, diisi oleh 25 anggota, ditambah program dengan berbagai divisinya, lalu berapa kebagiannya? Untuk program literasi saja belum tentu ter-cover. Maka bisa dikatakan, lembaga ini diberikan tugas yang besar, tapi dibuat sulit bergerak,” kritiknya 

Baca Juga: PKS Kritik Pemerintah Jokowi, Paksa Pindah IKN Tapi Belum Bayar Utang: Bikin Bingung!

Ia pun mengatakan struktur kelembagaan BWI yang diisi oleh 25 anggota sangat gemuk. Sebab anggaran yang diberikan pemerintah hanya Rp8 miliar, sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi efektifitas kinerja lembaga tersebut.

 “Saya pikir BWI ini terlalu besar di kepala, sedangkan badannya kecil. Saya akui lembaga ini memiliki gagasan besar tentang wakaf, namun dari 25 orang ini berapa yang bekerja? Saya yakin, dengan model struktur kelembagaan seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah wakaf,” kritik anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPR RI ini.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x