DME Resmi Gantikan LPG, Masyarakat Akan Butuh Waktu Lebih Lama untuk Memasak

- 26 Januari 2022, 10:59 WIB
 Perbandingan api dari LPG dan DME.
Perbandingan api dari LPG dan DME. /Sumber: Litbang ESDM/



GALAMEDIA - DME resmi menjadi bagian dari program hilirisasi batubara.

Penggunaan DME sebagai pengganti LPG ini diklaim dapat menjadi alternatif bahan bakar yang lebih efisien dan ekonomis.

Walau proyek DME ini sempat tertunda selama enam tahun, Jokowi meresmikan dimulainya proyek DME pada 24 Januari 2022.

Jokowi mengungkapkan salah satu alasan dibalik proyek DME ini.

Baca Juga: Robert Alberts Tegaskan Persib Siap Hadapi Persikabo 1973 demi Posisi Papan Atas Klasemen

Ia mengungkapkan bahwa biaya impor LPG Indonesia sudah mencapai Rp80 triliun.

Untuk meringankan beban ekonomi masyarakat, LPG juga mendapatkan subsidi yang nilainya mencapai Rp70 triliun.

"Impor LPG kita ini gede banget, mungkin Rp80-an triliun dari kebutuhan RP100-an triliun impornya. Itu pun harus disubsidi untuk sampai ke masyarakat karena harganya sudah tinggi sekali, Rp60-70 triliun subsidinya," ungkap Jokowi.

Proyek hilirisasi batubara ini dilaksanakan di Sumatera Selatan.

Hasilnya pun diharapkan dapat terwujud dalam waktu 30 bulan.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Julian Alvarez, The Next Sergio Aguero di Skuad Manchester City

Penggunaan DME sebagai pengganti LPG sebenarnya telah menjalani tahap ujicoba.

Dilansir dari laman Litbang ESDM, DME dapat diproduksi dari bahan bakar fosil maupun bahan baku yang dapat diperbaharui.

DME merupakan senyawa bening tak berwarna yang ramah lingkungan, tidak beracun, dan tidak merusak ozon.

Tahap uji coba mengikuti metode SNI 73682011 mengenai kompor gas bahan bakar LPG satu tungku dengan sistem pemantik.

Baca Juga: Penyesalan Warga Kampung Miliarder Tuban Jual Tanah ke Pertamina, Netizen: Rp 2,5 Miliar buat Apa?

Hasilnya, penggunaan LPG memiliki tingkat efisiensi berkisar 53,75-59,13 %.

Sedangkan efisiensi kompor DME berkisar 64,7 – 68,9 %.

Uji komponen kompor juga menunjukkan bahwa penggunaan DME dengan kadar 20% tidak mempengaruhi bagian kompor berbahan karet.

Namun penggunaan DME dengan kadar 100% harus menggunakan kompor khusus.

Akibatnya waktu memasak menjadi 1.2 kali lebih lama daripada penggunaan LPG.

Baca Juga: HEBOH Temuan Kerangkeng Manusia, Ernest Prakasa: Hukuman Paling Asik buat Pak Bupati...

Penggunaan DME juga melalui uji terap di wilayah Kota Palembang dan Muara Enim.

Uji terap tersebut dilakukan antara Desember 2019 hingga Januari 2022.

Pengujian yang melibatkan 155 kepala keluarga tersebut ternyata mendapatkan respons baik.

Pengujian DME dengan kadar 20%, 50%, dan 100% juga sempat dilakukan di Kecamatan Marunda, Jakarta , kepada 100 kepala keluarga pada 2017.

Informasi ini diungkapkan oleh Dadan Kusdiana, Kepala Badan Litbang ESDM, dalam temu media Kementerian ESDM pada 22 Juli 2020 di Jakarta.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x