Menurutnya, PBNU kini sudah diklaim oleh banyak pihak, salah satunya PDIP.
“PBNU sekarang ini sudah bisa diklaim oleh banyak partai. Salah satunya tentu ada PDIP,” ungkapnya.
Atas dasar itu, Adi memprediksi bahwa wajah PBNU saat ini bakal memberikan keuntungan bagi salah satu partai politik, yakni PDIP.
Baca Juga: Para Sultan dan Tokoh Adat Masyarakat Dukung Jokowi Bangun IKN di Kalimantan Timur
Alasannya, lanjut Dosen Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini, dalam momentum pengukuhan kepengurusan PBNU turut hadir Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
Selain Puan, juga turut hadir Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memang sudah punya kedekatan dengan kaum Nahdliyin.
Hal ini, kata Adi, tentu berkaitan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
“Jadi kalau saya lihat begitu, wajah baru PBNU dalam banyak hal merugikan PKB dan Cak Imin. Tentu saja Puan ini orang yang dijagokan juga untuk maju Pilpres,” tandasnya.
Untuk diketahui, Gus Yahya resmi menjadi Ketua PBNU periode 2021-2026. Hal itu berdasarkan suara yang diperoleh Gus Yahya (337 suara) di putara keduan dalam Muktamar ke-34 NU, Lampung pada Jumat, 24 Desember 2021 lalu.