Gunung Tangkubanparahu Keluarkan Asap Putih, BPBD KBB: Wisatawan Diimbau Berhati-hati

- 14 Februari 2022, 14:31 WIB
Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo saat mendengar penjelasan dari petugas Badan Geologi di Pos Pengamatan Gunung Tangkubanparahu
Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo saat mendengar penjelasan dari petugas Badan Geologi di Pos Pengamatan Gunung Tangkubanparahu /Dokumen BPBD KBB/

GALAMEDIA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengimbau kepada pengunjung atau wisatawan yang sedang liburan ke Gunung Tangkubanparahu agar senantiasa berhati-hati dan selalu memperhatikan arahan Badan Geologi maupun pengelola objek wisata.

"Objek wisata Gunung Tangkubanparahu masih dibuka. Bagi wisatawan agar senantiasa berhati-hati dan selalu memperhatikan arahan Badan Geologi maupun pengelola objek wisata," kata Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo di Ngamprah, Senin 14 Februari 2022.

Dikatakannya, hasil koordinasi  dengan petugas  Pos Pantau Gunung Tangkubanparahu saat ini tingkat aktivitas berada pada Level I (Normal), dengan rekomendasi agar masyarakat tidak turun ke dasar Kawah Ratu dan tidak mendekati/beraktivitas di sekitar kawah- kawah aktif lain yang berada di Gunung Tangkubanparahu.

Baca Juga: Fuji Sumringah Dapat Kejutan di Hari Valentine, Thariq Halilintar: Ayank Happy Semua Happy

Ia meminta kepada masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Tangkubanparahu.

"Jangan terpancing oleh kabar yang tidak jelas. Tetap tenang dan beraktivitas normal, seperti biasa," tukasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Geologi,
Eko Budi Lelono mengatakan, berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental mengindikasikan bahwa aktivitas vulkanik
Gunung Tangkubanparahu belum mengalami peningkatan yang signifikan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Dana Rp 2 T untuk IKN Tak Masuk Akal, Dipo Alam: Emang Soal IKN Ada yang Masuk Akal Kang?

Ia menjelaskan, mbusan yang terjadi di Kawah Ecoma diduga akibat adanya dinamika air
bawah permukaan atau air yang meresap ke bawah permukaan, yang kemudian
terpanaskan dan membentuk akumulasi uap air (steam) bertekanan tinggi.

Akibatnya, terjadi overpressure sementara (transien) dan gas keluar berupa
hembusan yang cukup kuat melalui zona lemah (rekahan).

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x