Bukan Jokowi dan PDIP, Teddy Gusnaidi: Amien Rais dan Genk HRS yang Suka Sebarkan Islamophobia

- 16 Februari 2022, 06:30 WIB
Bukan Jokowi dan PDIP, Teddy Gusnaidi: Amien Rais dan Genk HRS yang Suka Sebarkan Islamophobia/Teddy Gusnaidi
Bukan Jokowi dan PDIP, Teddy Gusnaidi: Amien Rais dan Genk HRS yang Suka Sebarkan Islamophobia/Teddy Gusnaidi /Tangkapan layar YouTube Indonesia Lawyers Club/

GALAMEDIA – Pengamat politik, Rocky Gerung menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa dianggap mensponsori isu islamophobia.

Tak hanya Jokowi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga terseret dalam argumentasi Rocky.

Politikus Teddy Gusnaidi lantas membuka suara terkait pernyataan yang diucapkan oleh Rocky Gerung itu.

“Rocky Gerung menuduh PDIP yg angkat isu Islamophobia & Jokowi sebagai sponsornya. Rocky minta Jokowi hentikan isu ini,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @TeddyGus Selasa, 15 Februari 2022.

Teddy pun menyeret nama Amien Rais dan Habib Rizieq Shihab (HRS). Menurut dia, yang kerap kali membicarakan soal islamophobia justru adalah Amien Rais dan kelompok HRS.

“Pertanyaan saya, Sejak kapan Amien Rais & ganknya Rizieq yg suka menyebarkan isu Islamophobia jadi anggota PDIP?” tuturnya.

Baca Juga: Viral Video Petugas Kebersihan Dipukuli Oknum Polisi di Nagari Situjuh Batua, Berikut Kronologinya

Atas dasar itu, Teddy bertanya persetujuan publik untuk ‘menyikat’ Amien Rais dan kelompok HRS.

“Setuju nih Amien Rais & gank Rizieq 'disikat'?” tandasnya.

Baca Juga: Suara Pemilih Jabar untuk Capres Tak Mutlak ke Ridwan Kamil, Terpecah ke Anies Baswedan dan Prabowo

Rocky mengatakan, bila diperhatikan lebih jauh, isu-isu islamophobia selalu gencar disuarakan oleh PDIP.

“Kalau kita perhatikan, isu-isu islamophobia ini yang gencar untuk mengucapkan nya adalah PDIP,” ujarnya melalui kanal Youtube Refly Harun dilansir Galamedia Selasa, 15 Februari 2022.

“Rancangan undang-undang terakhir tentang islamophobia udah diteken oleh Joe Biden, dan itu seharusnya jadi panduan kita untuk mengerti bahwa bahkan di Amerika isu islamophobia sudah hilang,” sambungnya.

Baca Juga: Petinggi Muhammadiyah: Pernyataan Ustadz Khalid Basalamah Tentang Wayang Menunjukan Pemahaman yang Dangkal

Namun, kata Ahli Filsuf ini, bila isu tersebut masih ada, itu berarti ada partai yang hanya bisa hidup dengan menunggangi isu islamophobia.

“Nah kalau sekarang masih ada, itu artinya ada elemen dalam partai yang hanya bisa hidup dengan menunggangi isu islamophobia,” ungkapnya.

Menurut Rocky, bila isu islamophobia terus dimainkan atau disuarakan, itu akan memperkeras persaingan politik di 2024.

Baca Juga: Survei SMRC: Publik Setuju dengan PDIP Jabar, Arteria Dahlan Harus Diberi Sanksi Berat Atas Kasus Bahasa Sunda

“Jadi Pak Jokowi justru mesti kasih sinyal bahwa berhentilah dengan islamophobia. Bukan sekedar demi isu itu, tapi demi dia sendiri,” tuturnya.

Sebab, Jokowi juga nantinya akan dianggap mensponsori isu islamophobia.

“Karena dia (Jokowi) juga akan dianggap sebagai sponsor islamophobia, kan itu intinya,” ucapnya.

“Terlepas dari objektifitasnya, gak, tapi orang akan menganggap bahwa Presiden Jokowi justru mensponsori islamophobia melalui sikap diamnya terhadap isu itu,” imbuhnya. ***

Editor: Muhammad Ibrahim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x