"Hati-hati ibu-ibu kita juga sama, kedisiplinannya harus sama. Tidak bisa Ibu-Ibu memanggil, mengumpulkan ibu-ibu lain untuk memanggil penceramah semaunya atas nama demokrasi," katanya.
"Makro, mikro harus kita urus juga. Tahu-tahu undang penceramah radikal, nah, hati-hati. Juga hal kecil-kecil tapi harus mulai disiplinkan, di WA grup. Saya lihat di WA grup. Kalau di kalangan sendiri, kalau dibolehkan dan kalau diteruskan hati-hati," paparnya.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Rocky Gerung pun menyoroti pernyataan Jokowi yang melihat WA grup milik istri TNI dan Polri.
Baca Juga: Blak-blakan! Dinar Candy Ungkap Alasan Menyakitkan Gagal Menikah dengan Ridho Illahi
Rocky Gerung pun berpendapat bahwa yang dilakukan Jokowi adalah contoh tindakan yang kepo tanda parno.
"Ini gila ini. Ini namanya kepo tanda parno. Kan ngapain ngepoin WA grup keluarga TNI? Kan itu bukan resmi kan. Itu kan hanya chatting antara ibu-ibu yang kemudian kesenggol dengan isu IKN dan bergurau disitu," kata Rocky Gerung.
Pengamat politik ini pun menduga bahwa Presiden Jokowi menjadi merasa tidak didukung atas obrolan tersebut.
"Kan itu pembicaraan internal di kalangan WA grup, dan itu sebetulnya tidak sopan kalau presiden nguping pembicaraan disitu," ujarnya.
Baca Juga: Hadiahi Raffi Nagita Mobil Antik Ratusan Juta, Ekspresi Andre Taulany Jadi Sorotan Warganet
"Jadi kalau sampai soal-soal semacam itu presiden ikut campur, itu artinya kepercayaan diri beliau udah terganggu. Dia mencurigai semua hal, itu bahaya itu," papar Rocky Gerung.***