"Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliaran sungai pada lereng Gunung Talamau harus lebih waspada dan siaga karena potensi tersebut bisa sewaktu-waktu terjadi," ujar Dwikorita.
Berdasarkan hasil survey Tim BMKG, teridentifikasi luapan banjir sedimen mencapai radius kurang lebih 200 meter dari tepi sungai.
Oleh karena itu warga yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang aliran sungai yang mengalir dari lereng atas Gunung Talamau, diimbau untuk menghindari zona dalam radius 200 meter dari tepi sungai, apabila hujan turun di lereng Gunung Talamau.
"Situasi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Maret hingga April 2022," tandas Dwikorita.***