GALAMEDIA - Kementerian pertahanan Rusia sebelumnya menetapkan batas waktu 5 pagi bagi kota Mariupol yang diperangi untuk menyerah.
“Letakkan senjata Anda,” Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, direktur pusat manajemen pertahanan nasional Rusia, mengatakan pada hari Minggu dalam sebuah pengarahan.
“Bencana kemanusiaan yang mengerikan telah berkembang. Semua orang yang meletakkan senjatanya dijamin bisa keluar dari Mariupol dengan aman.”
Dilansir dari Aljazeera, Mizintsev juga menambahkan bahwa pejabat lokal akan menghadapi "pengadilan militer" jika mereka tidak menyetujui persyaratan penyerahan.
Namun Ukraina telah menolak proposal tersebut dengan wakil perdana menteri Iryna Vereshchuk mengatakan bahwa "tidak ada pertanyaan" untuk menyerah.
"Tidak akan ada pertanyaan seputar menyerah atau meletakkan senjata," lapor kantor berita Pravda, mengutip keterangan Deputi Perdana Menteri Iryna Vereschuk pada Senin pagi, 21 Maret 2022.
"Kami sudah menginformasikan hal ini kepada Rusia," sambungnya, dikutip dari Global News.
Sebelumnya, Rusia meminta pasukan Ukraina di Mariupol untuk meletakkan senjata dan menyerah. Rusia mengatakan "bencana kemanusiaan buruk" sedang terjadi di Mariupol.