Sejarah Perjuangan RA Kartini : Bukan Sekedar Identik dengan Kebaya dan Pawai Baju Daerah

- 18 April 2022, 12:56 WIB
Sejarah Perjuangan RA Kartini : Bukan Sekedar Identik dengan Kebaya dan Pawai Baju Daerah/made blog.com/
Sejarah Perjuangan RA Kartini : Bukan Sekedar Identik dengan Kebaya dan Pawai Baju Daerah/made blog.com/ /

Baca Juga: EKSKLUSIF 25+ Kode Redeem FF Hari Ini 18 April 2022 Klaim Weapon Special sampai Character

Putra tunggalnya itu di masa depan menjadi seorang pejuang Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang.

Empat hari setelah proses melahirkan, kondisi tubuh Kartini drop secara mendadak dan meninggal dunia pada 17 september 1904.

Kematian Kartini sangat mendadak dan mengejutkan banyak pihak, bahkan ada desas-desus Kartini meninggal karena diracun atau korban malpraktik dari dokter yang tidak cakap.

Baca Juga: Mau Bikin Kue Lidah Kucing Pandan? Ini Resepnya

Namun hingga kini, tidak ada bukti kuat yang bisa mengarahkan dugaan kita pada kemungkinan tersebut, selain dari kondisi fisik yang sangat rentan pasca-melahirkan.

Setelah Kartini wafat, J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa.

Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Buku kumpulan surat Kartini ini bikin heboh Amsterdam ketika diterbitkan pertama kali tahun 1911.

Baca Juga: Jadwal RCTI Hari Ini Senin 18 April 2022: Ada Final Countdown and Result Show X Factor Indonesia 2021

Sejak saat itu, suara Kartini terdengar jauh hingga ke seluruh Eropa dan Hindia, sebagai sosok perempuan pertama yang memecah keheningan dan menjadi suara inspirasi sekaligus pelopor dari revolusi budaya di tanah Nusantara, menuju kesetaraan hak antara lelaki dan perempuan.

Terinspirasi oleh semangat Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya.

Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini“. Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.

Baca Juga: Jadwal RCTI Hari Ini Senin 18 April 2022: Ada Final Countdown and Result Show X Factor Indonesia 2021

Jadi gengs, sosok  RA. Kartini bukan sekedar  wanita yang identik dengan memakai kebaya dan mempunyai sikap yang lemah lembut seperti putri Keraton.

Begitu banyak perjuangan nya untuk wanita, dan saat ini kita juga yang merasakan perjuangannya, Karena saat ini wanita setara dengan para pria untuk pendidikan ataupun dapat bekerja dengan bebas.***

Halaman:

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah