GALAMEDIA - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja membuka Workshop Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim untuk Mendorong Ekonomi Hijau di Provinsi Jabar di Ballroom Hotel Hilton, Kota Bandung, Rabu, 20 April 2022.
Dalam workshop tersebut, Setiawan menuturkan bahwa ada tiga faktor yang dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Ketiga faktor itu yakni asupan gizi, pendidikan, dan lingkungan yang sehat.
"Sekitar 60-70 persen kesehatan kita ini dipengaruhi kondisi lingkungannya. Kalau bicara kondisi lingkungan, adalah bagaimana kita bisa menekan emisi karbon," kata Setiawan.
Baca Juga: Adik Bunuh Kakak Kandung di Jakarta Timur, Gara-gara Pinjam Motor Terlalu Lama
Setiawan melaporkan, Jabar sendiri melepas kurang lebih 135.212.470 ton CO2eq emisi gas rumah kaca. Komposisi yang paling banyak mengeluarkan yaitu dari energi sebesar 40 persen dan transportasi sebesar 31 persen.
“Pembangunan rendah karbon kurang lebih ada lima item, yaitu pengembangan industri hijau, pengelolaan limbah, pembangunan energi berkelanjutan, rendah karbon pesisir dan laut, serta pemulihan lahan berkelanjutan,” ucap Setiawan.
“Berdasarkan inilah kita Jawa Barat ini sebetulnya sudah melakukan beberapa upaya. Walaupun barangkali saat ini ada yang sudah berjalan dan satu lagi barangkali signifikansinya masih harus kita terus masifkan,” imbuhnya.
Baca Juga: Kejati Didesak Segera Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Pramuka Bandung
Pemda Provinsi Jabar sendiri menjadi salah satu provinsi yang menandatangani nota kesepahaman Perencanaan Pembangunan Rendah Karbon (PPRK) dengan Kementerian PPN/Bapennas pada 2 April 2019.