Buntut Kemarahan Pemuda, India Batalkan 500 Layanan Kereta Api

- 20 Juni 2022, 21:17 WIB
Para pengunjuk rasa dengan membawa tongkat berjalan di stasiun kereta api saat memprotes "skema Agnipath" pemerintah untuk merekrut personel angkatan bersenjata, di Patna, negara bagian Bihar, India, 17 Juni 2022.
Para pengunjuk rasa dengan membawa tongkat berjalan di stasiun kereta api saat memprotes "skema Agnipath" pemerintah untuk merekrut personel angkatan bersenjata, di Patna, negara bagian Bihar, India, 17 Juni 2022. /Antara/

GALAMEDIA - Kementerian perkeretaapian India dalam pernyataannya menyebutkan bahwa lebih dari 500 perjalanan kereta api telah dibatalkan pada Senin (20/6/2022) karena seruan mogok protes.

Para pemuda marah dengan rencana perekrutan militer. Mereka menilai rencana tersebut akan merampas kesempatan mereka berkarir di angkatan bersenjata.

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi pekan lalu meluncurkan rencana yang disebut Agnipath, atau "jalan api", yang bertujuan merekrut lebih banyak orang ke militer dengan kontrak pendek empat tahun untuk menurunkan usia rata-rata angkatan bersenjata India yang berkekuatan 1,38 juta orang.

Baca Juga: Masalah Minyak Goreng Curah Tuntas dalam Satu Bulan, Jadi Target Mendag Zulkifli Hasan

Analis mengatakan skema ini juga akan membantu memotong biaya pensiun yang terus meningkat.

Tetapi para pengunjuk rasa mengatakan rencana itu akan membuat mereka kehilangan kesempatan pekerjaan tetap di militer, yang memberikan jaminan pensiun, tunjangan lain, dan status sosial.

Para pejabat tinggi pertahanan mengatakan pada Minggu bahwa rencana itu bertujuan untuk memodernisasi pasukan dan tidak akan ditarik meskipun diprotes oleh ribuan pemuda yang telah menyerang dan membakar kereta api dan bentrok dengan polisi sejak pekan lalu.

Baca Juga: Pejabat Pemkot Cimahi Mendadak Jadi Model, Peragakan Baju di Atas Catwalk

Satu orang telah tewas dan polisi telah menangkap lebih dari 300 pengunjuk rasa.

Di kota timur Kolkata, sebagaimana dikutip Galamedia dari Antara,  seorang pengunjuk rasa memegang plakat dengan pesan "Boikot Agnipath" dan menuntut rencana itu dibatalkan.

"Saya ingin kementerian pertahanan menghentikan percobaan ini. Saya membutuhkan pekerjaan yang pasti dan mereka tidak berhak menawarkan pekerjaan sementara," kata pemuda itu kepada saluran berita televisi.

Baca Juga: Pakar Telematika Roy Suryo Dipolisikan, Kasusnya Meme Stupa Borobudur!

Di bawah skema itu, 46.000 taruna akan direkrut tahun ini dengan masa dinas empat tahun dan 25 persen dari mereka akan dipertahankan setelah empat tahun. Perekrutan dimulai bulan ini.

Dalam upaya mengakhiri protes, pemerintah telah menyesuaikan bagian-bagian rencana itu untuk menawarkan lebih banyak tentara federal dan pekerjaan di pemerintah negara bagian setelah mereka berdinas.

Seorang analis kebijakan mengatakan bagian penting dari rencana itu ditujukan untuk mengurangi anggaran pemerintah untuk pensiun.

Baca Juga: Akui Kasus Tewasnya 2 Bobotoh Ganggu Fokus Persib, Jupe Ungkap Pandangan Pemain di Laga Piala Presiden 2022

"Skema Agnipath akan mengurangi biaya seumur hidup tenaga kerja hingga beberapa puluhan juta rupee per kepala," kata Nitin Pai, direktur Pusat Penelitian Kebijakan Publik Institusi Takshashila.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah