Network
"Kita harus punya kebanggaan dalam seni kontemporer yang berasal dari koreografer muda untuk membangun prestasi," katanya.
"Kedepan bisa menjadi bagian kekaryaan yang mengarah industri kreatif di Jawa Barat," tambahnya.
Erick pun berhatap, Jawa Barat bisa menjadi pemetaan dan barometer seni kontemporer di Indonesia. "Di daerah lain sudah ada forum seni kontemporer yang menggelar pertunjukan seni kontemporer setiap tahun. Kita harus bisa mengarah kesana," tandasnya.
Untuk itu, pihaknya berusaha program ini bisa digelar setiap tahun agar bisa menghasilkan koreografer seni kontemporer muda. Tahun ini merupakan tahun ketiga, sehingga baru menghasilkan 100 koreografer muda.
"Tahun ini pembinaan dilakukan secara luring, berbeda dengan tahun 2020 dan 2021 yang digelar secara daring. Nantinya hasil karya dari pembinaan ini akan dipentaskan pada 30 Juni, sekaligus penutupan pembinaan," paparnya.
Diakuinya, karya para peserta pembinaan di tahun 2020 dan 2021 sudah bertebaran namun belum mendapatkan untuk berekpresi. "Kita akan fasilitasi di Taman Budaya karena tempatnya memungkinkan Namun tentunya harus didukung oleh pemerintah kabupaten kota sesuai asal peserta pembinaan," jelasnya.
Pada pembinaan tahun ini sejumlah pemateri dihadirkan seperti Alfianto dari ISBI Bandung, Yap Haka, Jajang DN, serta Nungky (ISI Solo) sekaligus Presiden forum kontemporer Indonesia.***
