Baca Juga: Waspada! Jabar Diguyur Hujan Sepanjang hari: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Selasa, 5 Juli 2022
Agus mengambil contoh yang terjadi di salah satu SMA favorit di Kota Bandung yang dinilai tidak transparan dalam penerimaan peserta didik.
"Kami telah menemukan dugaan Kecurangan di SMA favorit tersebut. Dan ini telah menjadi catatan buruk dunia pendidikan," ujar Agus.
Ia pun mengungkapkan maksud dari dugaannya itu. Menurut Agus, di SMA favorit itu banyak yang menggunakan kuota KETM.
"Padahal kalau kita perhatikan, siapa yang tidak mengetahui kondisi siswa SMA favorit itu mayoritas dari kalangan berada," tuturnya.
Hal itu, ujar Agus, menjadi pertanyaan besar. Bahkan dugaan lainnya muncul, dimana ada intervensi oknum pejabat yang menitipkan peserta didik agar bisa diterima di SMA favorit tersebut.
"Artinya oknum tersebut telah melakukan penyalahgunaan wewenang, dengan cara mengintervensi pihak kepala sekolah atau panitia PPDB di SMA favorit itu," tegas Agus.
Menyikapi temuan itu, Agus menegaskan pihaknya tidak akan berdiam diri dan akan melaporkan langsung ke aparat penegak hukum (APH) agar dilakukan penyelidikan.
"Kami berharap Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat segera menindak lanjutinya. Jika benar, maka harus segera memberikan tindakan kepada oknum pejabat tersebut, agar dunia pendidikan bersih dari praktik KKN," tandasnya.***