Anak-Anak Jangan Dibawa Beraktivitas Termasuk Wisata

- 6 Juli 2020, 19:26 WIB
Ilustrasi wisata. (Darma Legi/GM)
Ilustrasi wisata. (Darma Legi/GM) /

GALAMEDIA - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat mengimbau kepada masyarakat yang beraktivitas di luar rumah termasuk saat mendatangi tempat wisata diimbau untuk tidak membawa anak-anak. Sebab, anak-anak sangat rentan terhadap penularan dan penyebaran Covid-19.

“Seiring dengan dibolehkannya masyarakat untuk beekrgiatan belakang ini, Gugus Tugas menemukan warga yang masih membawa anak-anak, terutama di tempat wisata. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kan sudah memperingatkan hal ini. Jadi di masa AKB ini kalau bisa dan harus bisa, tidak membawa anak ke luar rumah,” ungkap Sekretaris Gugus Tugas Pencepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Daud Achamd, Senin, 6 Juli 2020.

Sebaiknya, katanya dalam masa pandemi, anak-anak tinggal di rumah saja, tidak dilibatkan dalam kegiatan di luar rumah. Di Jabar sendiri, sudah banyak anak yang terpapar Covid-19, jumlahnya mencapai 190-an.

Baca Juga: KSDA Minta Pendaki Tak Masuk Kawasan Cagar Alam Gunung Guntur

“Kami akan ana merilis hal ini, mudah-mudah besok.  Seperti bagaimana penanganan anak yang terpapar Covid-19,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK), Drs Kusmana Hartadji mengatakan selama pandemi Covid-19 ada sekitar 37.119 UMKM yang terdampak.

Memang tidak semua yang berhenti total, ada sekitar 35-40 persen UMKM yang masih beroperasi di tengah pandemi. Kendati demikian, hampir 90 persen lebih UMKM di Jabar mengalami penurusann dalam produksi.

Baca Juga: Terungkap, John Kei Minta Anak Buahnya Menculik dan Menghabisi Nyawa Nus Kei

“Dalam masa pandemi ini pemasaran produk UMKM memang sangat terbatas. Daya beli pun mengalami penurunan Terkait hai ini, upaya yang dilakukan kami adalah dengan melakukan relaksasi, baik untuk pembayaran kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun non-KUR,”ungkap Tutus, sapaan Kusmana Hartadji.

Dijelaskan, untuk KUR, pemerintah membabaskan suku bunga selama 3 bulan pertama, begitu juga tidak membayar angsuran. Tiga bulan berikutnya, suku bungannya tetap ditanggung pemerintah dan angsuran pokoknya pun tetap ditangguhkan.

Pihaknya pun membantu kebangkitan UMKM yakni dengan menyerap produk masker. Tahap awal pihaknya akan membeli 10 juta masker yang akan dibagikan untuk masyarakat, lembaga, dan instansi yang membutuhkan.

Baca Juga: Pilkades Serentak di Kab. Direncanakan Pertengahan Agustus

“Tahap berikutnya kami akan membeli 8 juta masker. Tentunya, masker yang dibutuhkan disesuaikan dengan kondisi, tidak lagi masker kain tapi dengan model dan bahan yang lain,”katanya.

Ke depan, kata Tutus pihaknya mengharapkan para pelaku UMKM di Jabar bisa melaksanakan secara digital. Saat ini, sudah ada pelaku UMKM di Jabat yang sudah melaksanakan bisnisnya secara digital yakni sekitar 17-20 persen.

“Saat ini produk impor sudah berkurang, diharapkan kondisi ini akan menjadi peluang bagi para pelaku UMKM ini untuk bangkit dengan menggunakan bisnisnya secara digital,” jelasnya.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x