Ia juga membahas potensi pendapatan media massa melalui dirrect selling yang sangat menantang, karena hingga saat ini keberlangsungan hidup media digital sangat tergantung pada programatic ads.
“Dari sisi jurnalisme, kita lihat dari awal sistem recruiting yang sangat beragam menjadi tantangan yang berat. Misalnya dari tingkat pendidikan yang sangat beragam,” ucapnya.
Sistem perekrutan seperti itu tentu sangat kontras dengan media cetak yang menjadi latar belakang ia sebelumnya.
Oleh karena itu, Kartono mempertimbangkan bahwa ke depannya PRMN akan melakukan seleksi ulang dan menyempurnakan sistem rekrutmen yang sudah ada saat ini.
Marwah media sebagai rujukan informasi tepercaya
Pada kesempatan itu, ia juga menegaskan bahwa standar profesional jurnalistik tidak boleh dilupakan dalam menjalankan bisnis media.
Materi untuk pelatihan calon content creator baru nantinya akan dikembangkan dengan menekankan aspek jurnalistik sehingga mampu membuat produk informasi yang bisa dipercaya.
“Bukan semata (membuat-red.) konten. Ruh kami adalah juga memperhatikan kualitas konten. Jadi, ke depan, rekrutmen, pendidikan, dan pelatihan content creator akan terus dikembangkan,” tuturnya.
Kartono menyerukan kepada semua mitra PRMN untuk terus menguatkan kolaborasi hexahelix dengan enam elemennya yakni pemerintah, masyarakat, pebisnis, akademisi, media dan lembaga keuangan.
“Mari kita jauhkan sikap angkuh, tamak, dan sombong. Tetap merendah serendah bumi. Tahun 2023 ini tahun politik. Tetap tangguh menghadapi gertakan resesi,” ujarnya menegaskan.