Dokumentari adalah sebuah platform bercerita bagi para penari Indonesia agar dapat mengartikulasikan diri mereka sendiri dengan menggunakan metode esai foto dan narasi hidup (life-narrative).
Baca Juga: INILAH 3 Taman Wisata Alam di Bandung, Upaya Konservasi Lingkungan Hidup di Jawa Barat
Kolaborasi pun berlanjut hingga perancangan aplikasi Ensiklotari dan pengajuan rancangan ke platform Matching Fund (MF) yang diadakan oleh Kedaireka.
Ketua Tim Ensiklotari, Iedam Fardian Anshori menuturkan, perjalanan Ensiklotari dimulai dengan perencanaan seksama mengenai masalah para penari, terutama di masa pandemi Covid-19.
"Ditutupnya pusat-pusat kegiatan belajar tari untuk menghindari bertambahnya angka penderita memberikan imbas negatif kepada para seniman tari," tuturnya, Kamis, 15 Desember 2022.
Iedam menambahkan, banyak dari mereka yang harus beralih profesi dan menekuni pekerjaan yang tidak sesuai dengan hati nurani demi menyambung hidup. Berawal dari kondisi inilah Ensiklotari lahir.
"Ensiklotari bertujuan untuk menjembatani para seniman tari dan pembelajar tari dalam mengenal dan mempelajari tari tradisional Indonesia khususnya, dan tari internasional pada umumnya," kata dia.
Platform pembelajaran digital Ensiklotari juga memungkinkan para seniman tari memperluas pasar mereka ke daerah lain di Nusantara, bahkan di luar negeri, melalui penggunaan konferensi video dan video tutorial yang disediakan oleh mereka.
Berbekal niat luhur inilah, Sasikirana KoreoLab & Dance dan ARS University maju dengan proposal Matching Fund Kedaireka dan berhasil mendapatkan pendanaan untuk melanjutkan penelitian serta mewujudkan Ensiklotari menjadi kenyataan.