SDN Sukasono 3 Diproyeksikan Jadi Sekolah Percontohan Ber-Standar AKB

- 17 Juli 2020, 14:28 WIB
Wakil Bupati Garut, dr, Helmi Budiman, didampingi Kadisdik Garut, Totong, S.Pd, M.Si, dan Kepala Dinas PUPR, Luna Avriantini, saat meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukasono 3, Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut dalam rangka persiapan sekolah menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Jumat 17 Juli 2020..
Wakil Bupati Garut, dr, Helmi Budiman, didampingi Kadisdik Garut, Totong, S.Pd, M.Si, dan Kepala Dinas PUPR, Luna Avriantini, saat meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukasono 3, Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut dalam rangka persiapan sekolah menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Jumat 17 Juli 2020.. /Agus Somantri/


GALAMEDIA- Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, Jumat, 17 Juli 2020, meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukasono 3, Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut dalam rangka persiapan sekolah menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Dalam kunujangannya tersebut, Helmi didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, Totong, S.Pd, M.Si, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Luna Avriantini, meninjau secara langsung proses pengeboran air guna persiapan sekolah dalam menyambut adaptasi kebiasaan baru (AKB).

“Jadi kita kan harus mempersiapkan manakala nanti Pak Menteri Pendidikan atau Pak Gubernur menetapkan kapan mulai sekolah tatap muka. Kalau sekolah tetap tidak berhenti, ya tatap muka yang kemungkinan bulan Januari atau Desember. Oleh karena itu kita mempersiapkan dari sekarang, agar sarana prasarana new normal dalam rangka belajar dengan protokol kesehatan,” ujar Helmi, Jumat 17 Juli 2020.

Baca Juga: Terkuak, Valentino Rossi Sebut 99 Persen Dirinya Telah Bergabung Petronas di MotoGP 2021

Helmi mengingatkan, agar anak didik dibiasakan mencuci tangan pakai sabun dan tentu harus pakai air, karena dirinya masih menemukan beberapa sekolah yang tidak memiliki air yang cukup.

“Ya, kadang-kadang ngambil dari tetangga, sekarang kita upayakan agar mempunyai sumber yang tetap. Tadi di SD Sukasono 3 dilakukan pengeboran 60 meter keluar air, itu yang pertama adalah bagaimana sekolah mempunyai kecukupan air dalam new normal,” ucapnya.

Menurut Helmi, langkah ini adalah kesempatan untuk membangun sekolah dengan kecukupan air, selain keperluan lain untuk buang air besar, dan buang air kecil atau apapun yang diperlukan selama pembelajaran.

Baca Juga: Gubernur Anies Baswedan Kirim Karangan Bunga Duka Cita untuk Omas

Selain itu, terang Helmi, pihaknya memastikan sekolah tersebut memiliki kesiapan, baik kebiasaan memakai masker maupun thermo gun (pengukur suhu tubuh) dan persiapan bagaimana agar selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolahnya tetap menerapkan protokol kesehatan sekolah, seperti halnya physical distancing. Pihaknya pun kini terus mengecek ke lapangan jangan sampai ada sekolah yang tidak memiliki sumber air.

“Termin pertama kita siapkan 100 titik pengeboran, SMP 50 titik dan SD 50 titk,” katanya.

Sementara Kadisdik Garut, menambahkan, saat ini sudah ada 673 sekolah yang mengajukan untuk dibangun sumber air.

"Sudah ada 673 pengajuan yang sudah masu, diantaranya SD dan SMP yang menjadi usulan untuk di bangun melalui Dinas PUPR," ucapnya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah