Kasus Positif Corona di Indonesia Nyaris Samai China, Doni Monardo Ibaratkan Malaikat Pencabut Nyawa

- 17 Juli 2020, 16:10 WIB
Achmad Yurianto, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19.
Achmad Yurianto, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19. /

GALAMEDIA - Hari ini, Jumat (17/7/2020), hingga pukul 12.00 WIB, kasus positif virus corona (Covid-19) mencapai 83.130 kasus. Atau bertambah 1.462 kasus dari sehari sebelumnya.

Jumlah tersebut semakin mendekati jumlah kasus corona di China yang mencapai 83.622 orang berdasarkan data Worldometer. China merupakan episentrum pertama Covid-19 di dunia.

Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menjabarkan sebanyak 1.489 orang sembuh pada hari ini sehingga total 41.834 orang. Adapun kasus kematian bertambah 84 orang, sehingga total menjadi 3.957 orang.

Baca Juga: Georgina Rodriguez Dapat Uang Bulanan dari Ronaldo Senilai Dua Mobil Pajero Dakar 2.4 4x4 A/T Baru

"Sebanyak 464 kabupaten/kota di 34 provinsi terpapar Covid-19," ujarnya melalui siaran langsung, Jumat (17/7/2020).

Sementara itu, total suspect Covid-19 di Indonesia pada hari ini mencapai 44.493 orang.

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dengan tegas mengatakan bahwa Covid-19 bukan sebuah rekayasa atau konspirasi yang dibuat oleh pihak-pihak tertentu. Hal itu disampaikan Doni ketika memberi arahan dalam Rapat Koordinasi bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Daerah Provinsi Jawa Timur di Surabaya.

Baca Juga: Jaringan Terganggu, Keluhan Pelanggan IndiHome Jadi Trending Topic Twitter, Telkom Minta Maaf

"Covid-19 bukan rekayasa, Covid-19 bukan konspirasi. Covid-19 menjadi mesin pembunuh, ibaratnya Covid-19 ini adalah malaikat pencabut nyawa," tegas Doni.

Doni perlu menegaskan mengenai hal itu karena masih ada pihak-pihak yang menganggap Covid-19 ini rekayasa. Menurutnya, pemahaman itu tidak bisa dibiarkan. Menurut data global, setengah juta jiwa telah menjadi korban.

Di sisi lain, pemahaman masyarakat yang masih menganggap Covid-19 merupakan konspirasi juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan publik kepada upaya yang dilakukan oleh pemerintah. Sehingga tingkat kepedulian dan kedisiplinan masyarakat menurun dan dapat menjadi ancaman peningkatan angka kasus.

Baca Juga: Kejar Ketertinggalan dari China dan Rusia, AS Pamerkan Rudal Andalan 17 Kali Lebih Cepat dari Cahaya

Oleh sebab itu, Doni mengimbau agar seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah, khususnya wilayah Provinsi Jawa Timur dapat memberikan narasi yang benar dan utuh kepada masyarakat tentang Covid-19.

"Kita harus memberikan narasi yang utuh tentang Covid-19," jelas Doni.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x