Bukan Karena Uang, Ini Penyebab Terjadinya Korupsi di Indonesia

- 4 Februari 2023, 15:54 WIB
Ilustrasi uang bukan penyebab utama terjadinya korupsi  
Ilustrasi uang bukan penyebab utama terjadinya korupsi   /Pixabay.com/iqbalnuril /

GALAMEDIANEWS - Penyebab korupsi di Indonesia tidak hanya karena perilaku konsumtif dan masalah ekonomi atau  keuangan keluarga. Jika melihat berbagai kasus besar yang menyeret para pejabat, mereka ini bukanlah orang-orang yang sulit dalam hal ekonomi, mereka adalah orang kaya yang serakah dan hanya mementingkan diri sendiri. 

Penyebab korupsi sebenarnya didorong oleh 2 (dua) faktor, yaitu internal dan eksternal, yang sering disebut dengan teori GONE, yaitu Greed atau keserakahan, Opportunity atau kesempatan, Need atau kebutuhan dan Exposure atau  pengungkapan. Keserakahan dan kebutuhan adalah faktor internal, sedangkan kesempatan dan keterpaparan adalah faktor eksternal.

Menurut teori GONE tersebut, Penyebab korupsi terjadi karena manusia pada dasarnya serakah dan tidak pernah puas. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya para koruptor negeri ini yang tak pernah lelah mengumpulkan kekayaan pribadi hingga akhirnya kasusnya terungkap atau tertangkap basah. 

Baca Juga: Korupsi Merajalela, Pejabat Tinggi Negara Tersandung Juga, Korupsi Produk Budaya Kita?

Koruptor tidak pernah memiliki kata "cukup". Faktor internal lainnya adalah kebutuhan dimana seseorang harus melakukan praktik korupsi untuk kebutuhan hidup yang mendesak seperti pendidikan anak, perawatan kesehatan.   

Ketika kedua faktor internal ini terjadi, terus ada kesempatan, maka korupsi, pencurian, penggelapan merusak ekonomi negara dan akibatnya adalah kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat.

Meski korupsi sering dilakukan oleh individu, sebetulnya pengaruh lingkungan, sikap masyarakat, hukum, hingga organisasi individu tersebut berada bisa juga menjadi penyebab terjadinya korupsi. Hal tersebut pun berlaku sebagai penyebab korupsi di Indonesia yang sulit terelakkan, terutama berkaitan dengan sikap masyarakat yang seolah tidak merasa dirugikan.

Padahal, apabila kita berbicara tentang dampak korupsi di Indonesia, maka masyarakatlah yang sebenarnya sangat dirugikan dan bukan negara. Misalnya saja, hak-hak warga negara menikmati fasilitas umum yang nyaman menjadi terganti dengan fasilitas seperti halte dan jalan yang rusak. 

Baca Juga: Indeks Persepsi Korupsi Anjlok, Korupsi Merajalela dan Tak Terbendung, Ada apa sebenarnya?

Belum lagi kualitas pendidikan yang rendah, susahnya akses pendidikan di daerah pedalaman dan perbatasan serta banyak lagi kesenjangan pembangunan yang dirasakan sangat tidak berpihak pada masyarakat.

Penyebab Korupsi Secara Umum di Indonesia

1. Sistem politik dan ekonomi yang tidak stabil: 

Korupsi seringkali muncul pada saat sistem politik dan ekonomi tidak stabil, seperti saat krisis ekonomi atau politik. Dalam situasi seperti ini, orang sering mencari jalan untuk memperkaya diri mereka sendiri, sehingga memperkuat dan memperluas aktivitas korupsi.

2. Kurangnya sanksi yang efektif bagi pelaku korupsi: 

Sanksi yang lemah dan tidak efektif seringkali membuat pelaku korupsi merasa bebas untuk melakukan tindakan korupsi. Kebanyakan pelaku korupsi yakin bahwa mereka tidak akan terkena hukuman yang berat, sehingga mereka merasa bebas untuk melakukan tindakan korupsi.

3. Kurangnya transparansi dan akuntabilitas: 

Korupsi sering terjadi pada saat kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam sistem pemerintahan. Dalam sistem yang tidak transparan dan tidak akuntabel, pelaku korupsi dapat dengan mudah menyembunyikan aktivitas korupsi mereka.

Baca Juga: WOW! Ternyata Jenis Korupsi Banyak Sekali. Kamu Wajib Tahu Agar Tidak Diciduk Oleh KPK. Simak ya!

5. Mindset dan perilaku masyarakat yang toleran terhadap korupsi: 

Korupsi juga sering terjadi pada saat masyarakat memiliki sikap dan perilaku yang toleran terhadap korupsi. Dalam masyarakat yang toleran terhadap korupsi, orang merasa bahwa melakukan tindakan korupsi adalah hal yang biasa dan diterima secara sosial.

6. Kekuasaan dan wewenang yang tidak seimbang: 

Korupsi juga sering terjadi pada saat ada kekuasaan dan wewenang yang tidak seimbang dalam suatu sistem pemerintahan. Dalam sistem yang tidak seimbang, beberapa pihak memiliki kekuasaan dan wewenang yang lebih besar daripada pihak lain, sehingga membuat mereka lebih memiliki peluang untuk melakukan tindakan korupsi.

Baca Juga: Tiga Trisula Strategi Pemberantasan Korupsi KPK, Simak dan Kamu Harus Tahu!

7. Kelelahan dan rendahnya moral pegawai publik: Korupsi juga sering terjadi pada saat pegawai publik merasa kelelahan dan memiliki moral yang rendah. Dalam situasi seperti ini, pegawai publik mungkin merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan baik, sehingga mereka terpaksa melakukan tindakan korupsi untuk memperkaya diri mereka.

Demikian beberapa penyebab korupsi yang harus Anda ketahui. Mari kita terus bersama menjaga integritas diri. Karena dengan integritas dirilah korupsi ini bisa diminimalisir kejadiannya. Semuanya bisa berawal dari  kita.***



Editor: Fasya Askanti

Sumber: KPK


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x